PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), melalui program pemberdayaan UMKM meluncurkan program UMKM Untuk Indonesia (UUI) untuk Transformasi Digital 2024, secara serentak di Kota Bandung, Kota Cirebon, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Bogor.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi dalam keterangannya, Jumat mengatakan bahwa Pemprov Jabar memberikan apresiasi kepada Sampoerna dan Yayasan INOTEK atas penyelenggaraan acara pemberdayaan UMKM di wilayahnya.
Pasalnya, berdasarkan data BPS, Provinsi Jabar memiliki jumlah pelaku UMKM terbesar di Indonesia.
"Maka dari itu, saya berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan program dari Sampoerna dan INOTEK agar usahanya kian maju dan kian makmur,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan Pemprov Jabar berkomitmen untuk terus mendukung UMKM untuk
transformasi digital.
“Melalui kolaborasi pemerintah, industri, masyarakat dan pemangku kepentingan, kami akan terus mengembangkan UMKM agar bisa naik kelas dan berkualitas serta kami dorong bersama-sama bisa go digital sehingga mampu meningkatkan daya saing untuk meningkatkan ekonomi
para pelaku UMKM,” ujar Rachmat.
Program yang dilaksanakan bulan Februari – September 2024 ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan teknologi digital para pelaku UMKM di Provinsi
Jawa Barat dan DKI Jakarta sehingga mereka dapat meningkatkan daya saing.
Tahun lalu, program ini sudah berhasil memberi pelatihan dan membina 1.077 UMKM khususnya untuk adaptasi digital bagi pengembangan usaha.
Program ini menargetkan sekitar 1.000 pelaku UMKM di kedua provinsi tersebut. Selama mengikuti program ini, mereka akan menerima berbagai materi yang relevan, seperti pemasaran melalui platform digital hingga penerapan sistem pembayaran digital.
Program ini turut mendukung pencapaian pemerintah Indonesia dengan target 30 juta pelaku UMKM untuk go digital pada tahun ini.
Dalam pelaksanaan program UUI, SETC bersama mitra tanggung jawab sosial perusahaan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) akan menggandeng beberapa pemangku kepentingan strategis, diantaranya adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten Cirebon, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Turut hadir dalam peluncuran tersebut adalah Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Pj. Bupati
Karawang Aep Syaepuloh, Staf Ahli Wali Kota Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Cirebon Agung Sedijono, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kab. Bogor Imam Wahyu Budiana, serta Kepala Dinas Koperasi UKM Kabupaten Cirebon Dadang Suhendra.
Sementara itu Pj. Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyampaikan bahwa menciptakan platform digital untuk pemasaran oleh pengusaha lokal memberikan kemudahan berjualan bagi pelaku UMKM, khususnya yang ada di
Kabupaten Karawang.
Oleh karena itu, Pemkab Karawang sangat mengapresiasi Sampoerna dan INOTEK yang hari ini mempertemukan antara platform digital buatan lokal dengan pelaku UMKM untuk sama-sama bisa berkembang dan berupaya meningkatkan perekonomian lokal.
Di tempat terpisah pada kesempatan yang sama, Kadiskop dan UKM Bogor mengatakan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan program dan hari ini kami sangat terbantu dengan adanya program UMKM Untuk Indonesia dalam upaya mempercepat transformasi digital bagi UMKM Kabupaten Bogor. Kami
harapkan kolaborasi ini dapat berkelanjutan dan memberikan ruang adaptasi teknologi digital khususnya
bagi UMKM.
Mewakili Pemkot Cirebon, Agung juga menyampaikan apresiasinya atas program ini. Lebih lanjut, Agung mengatakan bahwa pihaknya memiliki program “Bangga Buatan Cirebon” sebagai ajang untuk
mempromosikan produk UMKM dan membuka akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku usaha di daerah tersebut. Ia mengatakan, program UMKM Untuk Indonesia dapat memperkuat program “Bangga Buatan Cirebon” melalui upaya meningkatkan kemampuan teknologi digital UMKM.
Sejak didirikan pada 2007, SETC telah memberi pelatihan kepada lebih dari 70.000 pelaku UMKM di Indonesia, baik secara daring maupun luring. Program ini merupakan salah satu dari berbagai pelatihan dan pendampingan UMKM yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan utama SETC selama 17
tahun terakhir bagi UMKM di berbagai wilayah di Indonesia.
Ishak Danuningrat, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, menyatakan bahwa Sampoerna berkomitmen untuk memperkuat perkembangan UMKM di Indonesia, termasuk dengan memanfaatkan teknologi digital. "Sampoerna secara konsisten mendukung kemajuan sektor UMKM sebagai salah satu motor utama ekonomi negara," ujar Ishak.
Ketua Dewan Penasehat Yayasan INOTEK, Ilham Akbar Habibie, menyampaikan bahwa masuk ke era digital bukan lagi hal yang bisa diabaikan oleh sektor apapun. Maka, adaptasi digital sangat diperlukan
bagi para pelaku usaha. “Ini bukan lagi tentang iya atau tidak, tetapi seberapa cepat, seberapa luas, dan seberapa dalam. Itulah yang akan menentukan siapa yang lebih unggul dalam bisnis”, ungkap Ilham.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi dalam keterangannya, Jumat mengatakan bahwa Pemprov Jabar memberikan apresiasi kepada Sampoerna dan Yayasan INOTEK atas penyelenggaraan acara pemberdayaan UMKM di wilayahnya.
Pasalnya, berdasarkan data BPS, Provinsi Jabar memiliki jumlah pelaku UMKM terbesar di Indonesia.
"Maka dari itu, saya berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan program dari Sampoerna dan INOTEK agar usahanya kian maju dan kian makmur,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan Pemprov Jabar berkomitmen untuk terus mendukung UMKM untuk
transformasi digital.
“Melalui kolaborasi pemerintah, industri, masyarakat dan pemangku kepentingan, kami akan terus mengembangkan UMKM agar bisa naik kelas dan berkualitas serta kami dorong bersama-sama bisa go digital sehingga mampu meningkatkan daya saing untuk meningkatkan ekonomi
para pelaku UMKM,” ujar Rachmat.
Program yang dilaksanakan bulan Februari – September 2024 ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan teknologi digital para pelaku UMKM di Provinsi
Jawa Barat dan DKI Jakarta sehingga mereka dapat meningkatkan daya saing.
Tahun lalu, program ini sudah berhasil memberi pelatihan dan membina 1.077 UMKM khususnya untuk adaptasi digital bagi pengembangan usaha.
Program ini menargetkan sekitar 1.000 pelaku UMKM di kedua provinsi tersebut. Selama mengikuti program ini, mereka akan menerima berbagai materi yang relevan, seperti pemasaran melalui platform digital hingga penerapan sistem pembayaran digital.
Program ini turut mendukung pencapaian pemerintah Indonesia dengan target 30 juta pelaku UMKM untuk go digital pada tahun ini.
Dalam pelaksanaan program UUI, SETC bersama mitra tanggung jawab sosial perusahaan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) akan menggandeng beberapa pemangku kepentingan strategis, diantaranya adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten Cirebon, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Turut hadir dalam peluncuran tersebut adalah Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Pj. Bupati
Karawang Aep Syaepuloh, Staf Ahli Wali Kota Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Cirebon Agung Sedijono, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kab. Bogor Imam Wahyu Budiana, serta Kepala Dinas Koperasi UKM Kabupaten Cirebon Dadang Suhendra.
Sementara itu Pj. Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyampaikan bahwa menciptakan platform digital untuk pemasaran oleh pengusaha lokal memberikan kemudahan berjualan bagi pelaku UMKM, khususnya yang ada di
Kabupaten Karawang.
Oleh karena itu, Pemkab Karawang sangat mengapresiasi Sampoerna dan INOTEK yang hari ini mempertemukan antara platform digital buatan lokal dengan pelaku UMKM untuk sama-sama bisa berkembang dan berupaya meningkatkan perekonomian lokal.
Di tempat terpisah pada kesempatan yang sama, Kadiskop dan UKM Bogor mengatakan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan program dan hari ini kami sangat terbantu dengan adanya program UMKM Untuk Indonesia dalam upaya mempercepat transformasi digital bagi UMKM Kabupaten Bogor. Kami
harapkan kolaborasi ini dapat berkelanjutan dan memberikan ruang adaptasi teknologi digital khususnya
bagi UMKM.
Mewakili Pemkot Cirebon, Agung juga menyampaikan apresiasinya atas program ini. Lebih lanjut, Agung mengatakan bahwa pihaknya memiliki program “Bangga Buatan Cirebon” sebagai ajang untuk
mempromosikan produk UMKM dan membuka akses pasar yang lebih luas bagi para pelaku usaha di daerah tersebut. Ia mengatakan, program UMKM Untuk Indonesia dapat memperkuat program “Bangga Buatan Cirebon” melalui upaya meningkatkan kemampuan teknologi digital UMKM.
Sejak didirikan pada 2007, SETC telah memberi pelatihan kepada lebih dari 70.000 pelaku UMKM di Indonesia, baik secara daring maupun luring. Program ini merupakan salah satu dari berbagai pelatihan dan pendampingan UMKM yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari kegiatan utama SETC selama 17
tahun terakhir bagi UMKM di berbagai wilayah di Indonesia.
Ishak Danuningrat, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, menyatakan bahwa Sampoerna berkomitmen untuk memperkuat perkembangan UMKM di Indonesia, termasuk dengan memanfaatkan teknologi digital. "Sampoerna secara konsisten mendukung kemajuan sektor UMKM sebagai salah satu motor utama ekonomi negara," ujar Ishak.
Ketua Dewan Penasehat Yayasan INOTEK, Ilham Akbar Habibie, menyampaikan bahwa masuk ke era digital bukan lagi hal yang bisa diabaikan oleh sektor apapun. Maka, adaptasi digital sangat diperlukan
bagi para pelaku usaha. “Ini bukan lagi tentang iya atau tidak, tetapi seberapa cepat, seberapa luas, dan seberapa dalam. Itulah yang akan menentukan siapa yang lebih unggul dalam bisnis”, ungkap Ilham.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024