Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menangani sebanyak 1.497 petugas pemilu yang jatuh sakit karena kelelahan saat maupun selesai bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Dari data terakhir yang kami himpun angka kesakitan 1.497 orang dan angka kesembuhan 1.442 orang, serta dirawat di rumah sakit 19 orang," ungkap Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Bogor Dyon Rivardin di Cibinong, Bogor, Senin.
Ia menyebutkan 1.497 petugas pemilu yang jatuh sakit berdasarkan Data Fasyankes Online (DFO) ini didominasi oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Baca juga: Dekan FKUI sebut petugas KPPS Pilkada 2024 perlu deteksi dini kesehatan
Ribuan petugas Pemilu itu diagnosa berbagai macam penyakit. Paling banyak adalah tekanan darah (hipertensi), perut kembung (dypepsia), saluran pernapasan (common cold), dan radang pada dinding lambung (gastritis).
"Untuk penyebab utama kelelahan, karena dapat mempengaruhi daya tahan petugas, terutama yang mempunyai faktor risiko," ungkap dia.
Dyon menyebutkan hingga kini Dinkes Kabupaten Bogor terus melakukan update jumlah petugas yang sakit maupun dirawat.
Baca juga: KPU Garut: Seorang petugas KPPS TPS 11 Cihurip meninggal saat jalani perawatan medis
Selain melakukan penanganan terhadap petugas yang sakit, lanjut dia, Dinkes Kabupaten Bogor juga telah melaksanakan upaya preventif sebelum tahapan pemilu dimulai.
Dyon mengimbau kepada para petugas oemilu agar menyempatkan diri untuk beristirahat di sela penghitungan suara.
"Selain itu perlu mengurangi jenis makan minum yang bisa mempengaruhi kesehatan, terutama faktor risiko," kata Dyon.
Baca juga: Dinkes Jabar catat ada 2.602 orang terkait Pemilu 2024 telah berobat
Dinkes Kabupaten Bogor hingga kini masih melakukan upaya koordinasi dan komunikasi dengan para petugas kesehatan untuk melaksanakan pemantauan di wilayah masing-masing.
"Ya kami update setiap hari dua sampai tiga kali, dan dimungkinkan ada penambahan jumlahnya," kata Dyon.
Dari data yang dihimpun, selain jatuh sakit, juga terdapat tujuh petugas pemilu di Kabupaten Bogor yang tinggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Dari data terakhir yang kami himpun angka kesakitan 1.497 orang dan angka kesembuhan 1.442 orang, serta dirawat di rumah sakit 19 orang," ungkap Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Bogor Dyon Rivardin di Cibinong, Bogor, Senin.
Ia menyebutkan 1.497 petugas pemilu yang jatuh sakit berdasarkan Data Fasyankes Online (DFO) ini didominasi oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Baca juga: Dekan FKUI sebut petugas KPPS Pilkada 2024 perlu deteksi dini kesehatan
Ribuan petugas Pemilu itu diagnosa berbagai macam penyakit. Paling banyak adalah tekanan darah (hipertensi), perut kembung (dypepsia), saluran pernapasan (common cold), dan radang pada dinding lambung (gastritis).
"Untuk penyebab utama kelelahan, karena dapat mempengaruhi daya tahan petugas, terutama yang mempunyai faktor risiko," ungkap dia.
Dyon menyebutkan hingga kini Dinkes Kabupaten Bogor terus melakukan update jumlah petugas yang sakit maupun dirawat.
Baca juga: KPU Garut: Seorang petugas KPPS TPS 11 Cihurip meninggal saat jalani perawatan medis
Selain melakukan penanganan terhadap petugas yang sakit, lanjut dia, Dinkes Kabupaten Bogor juga telah melaksanakan upaya preventif sebelum tahapan pemilu dimulai.
Dyon mengimbau kepada para petugas oemilu agar menyempatkan diri untuk beristirahat di sela penghitungan suara.
"Selain itu perlu mengurangi jenis makan minum yang bisa mempengaruhi kesehatan, terutama faktor risiko," kata Dyon.
Baca juga: Dinkes Jabar catat ada 2.602 orang terkait Pemilu 2024 telah berobat
Dinkes Kabupaten Bogor hingga kini masih melakukan upaya koordinasi dan komunikasi dengan para petugas kesehatan untuk melaksanakan pemantauan di wilayah masing-masing.
"Ya kami update setiap hari dua sampai tiga kali, dan dimungkinkan ada penambahan jumlahnya," kata Dyon.
Dari data yang dihimpun, selain jatuh sakit, juga terdapat tujuh petugas pemilu di Kabupaten Bogor yang tinggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024