Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan tren ekspor ikan tilapia atau nila salin tumbuh sebesar 7 persen pada periode 2017 hingga 2023.
 
"Tren 2017-2023 ekspor tilapia kita tumbuh sebesar 7 persen, ini menunjukkan bahwa tilapia kita mampu bersaing di pasar global," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo di Jakarta, Sabtu.
 
Posisi Indonesia saat ini menempati peringkat ke-4 eksportir tilapia dunia dengan nilai mencapai 79 juta dolar AS dan pangsa pasar sebesar 9,7 persen, pada 2023 nilai ekspor tilapia juga Indonesia tumbuh menjadi 82 juta dolar AS.

Baca juga: Kantor Bea Cukai siap melayani ekspor ikan arwana melalui PLBN Badau Kalbar

Adapun pasar global tilapia tahun 2022 mencapai 1,65 miliar dolar AS yang terdiri dari 60 persen ekspor dengan dalam bentuk produk potongan daging tanpa tulang (fillet) beku, 22 persen utuh beku, 14 persen segar atau dingin dan 4 persen utuh segar atau dingin.
 
Produk tilapia Indonesia mayoritas menembus pasar AS, Uni Eropa dan Kanada, dari sejumlah top importir produk tilapia yang meliputi Amerika Serikat (AS), Meksiko, Uni Eropa, Timur Tengah, Pantai Gading dan Kanada.
 
Tilapia Indonesia memiliki keunggulan dibanding kompetitor karena tersertifikasi ekolabel sehingga dihargai paling tinggi dibanding produk sejenis dari Tiongkok, Taiwan dan Honduras di pasar AS.

Baca juga: KKP tingkatkan daya dukung ekspor ikan nila hasil budidaya di Karawang
 
Selain itu, selama 2021-2022 tidak terdapat penolakan ekspor tilapia Indonesia ke pasar AS. Sementara di periode yang sama, terdapat 17 penolakan terhadap produk Tiongkok karena isu veterinary drugs, labelling, nitrofurans dan pestisida.
 
"Tilapia Indonesia di pasar AS merupakan produk premium dan bersertifikat ekolabel," paparnya.
 
Tilapia sebagai komoditas potensial yang perlu dikembangkan mengingat semua bagian tubuhnya bisa diolah (zero waste), kepala ikan sebagai bahan menu masakan lokal, sisik menjadi kolagen dan gelatin untuk kosmetik, kulit untuk pengobatan luka bakar (farmasi), duri ikan dan intestine menjadi tepung ikan bahan pakan ikan serta minyak ikan untuk biofuel.

Baca juga: Desa wisata Koto Mesjid Riau terkenal dengan produk olahan ikan patin
 
KKP memperkuat kemitraan pelaku usaha menengah atau besar dengan masyarakat lokal dalam rangka pengembangan budidaya tilapia mulai dari pembenihan, pembesaran sampai dengan pemasaran.

Pewarta: Sinta Ambarwati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024