Kendari (Antara Megapolitan) - Petinju Indonesia Daud Yordan sudah menjalani latihan dengan "sparring partner" sebanyak 65 ronde untuk persiapan menghadapi petinju Thailand, Campee Phayom, di OCBC Singapura, 25 Maret mendatang.
"Saya sudah berlatih dengan 'sparring partner' sebanyak 65 ronde dengan dua petinju yang berbeda di antaranya Roy Muklis," kata petinju dengan rekor bertarung 36 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Kendari, Sultra, Selasa.
Latihan dengan mitra tanding tersebut, kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, masih akan terus berlanjut hingga menjelang keberangkatan ke Singapura, 22 Maret mendatang.
Selama di Singapura nanti, lanjut dia, lebih banyak latihan ringan untuk menjaga kondisi tubuh selain mengikuti acara timbang badan.
Sejak tiga minggu lebih ini, ayah dari Miquel Angel Yordan Junior tersebut, menjalani latihan di Sasana Mirah Boxing, Kuta, Bali, milik Zaenal Tayeb di bawah asuhan pelatih Craig Christian (mantan manajer dan pelatih Chris John).
Pertarungan Daud Yordan melawan Campee Phayom merupakan pertarungan nongelar yang dilaksanakan sebanyak delapan ronde dan tidak 12 ronde seperti pertarungan-pertarungan sebelumnya.
"Saya menginginkan kemenangan KO atas lawan saya dan pada akhir-akhir ronde pertarungan saya akan berusaha semaksimal mungkin," kata petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar) tersebut.
Ketika ditanya strategi apa yang akan dilakukan saat menghadapi petinju Thailand tersebut mengingat lawan yang akan dihadapi dari sisi usia jauh di bawahnya, Daud Yordan mengatakan, dirinya akan meneken dengan pukulan-pukulan ke arah lawan sejak ronde-ronde awal.
"Gaya bertarung petinju Thailand itu sama dengan saya makanya saya berusaha menekan lawan dengan pukulan supaya yang bersangkutan tidak memiliki ruang gerak yang cukup untuk membalas pukulan saya," katanya menegaskan.
Petinju Thailand Campee Phayom kelahiran Thung Song, Thailand, 7 November 1997 atau berusia 19 tahun memiliki rekor bertarung 11 kali menang (tujuh di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah.
Dua kali kekalahan yang diderita Phayom yaitu dari petinju Tiongkok Xiang Xiang Sun pada pertarungan Nanning, Tiongkok, 24 Juni 2016, dan dari petinju Tiongkok lainnya yaitu Li Quan Lin pada 14 Mei 2016.
Sedangkan dua kemenangan terakhirnya diraih atas petinju Jepang Yoshimichi Matsumoto pada 3 November 2010 dan Jen Yu Jia pada 27 Januari 2017.
Sementara itu Daud Yordan yang memiliki rekor bertarung kemenangan 36 kali (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah adalah petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987.
Daud Yordan sudah hampir delapan bulan tidak naik ring dan terakhir naik ring saat mengalahkan petinju Argentina Cristian Rafael Coria dalam pertarungan 12 ronde di Uruguay, 4 Juni 2016.
Pertarungan di Singapura bukan yang pertama bagi Daud Yordan karena sebelumnya yang bersangkutan juga beberapa kali bertarung di negara tersebut. Sebelumnya adalah saat mengalahkan petinju Inggris kelahiran Mongolia Choi Tseveenpurev, 9 November 2012, dan saat mengalahkan petinju Filipina Lorenzo Villanueva, 5 Mei 2012. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Saya sudah berlatih dengan 'sparring partner' sebanyak 65 ronde dengan dua petinju yang berbeda di antaranya Roy Muklis," kata petinju dengan rekor bertarung 36 kali menang (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah ketika dihubungi dari Kendari, Sultra, Selasa.
Latihan dengan mitra tanding tersebut, kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, masih akan terus berlanjut hingga menjelang keberangkatan ke Singapura, 22 Maret mendatang.
Selama di Singapura nanti, lanjut dia, lebih banyak latihan ringan untuk menjaga kondisi tubuh selain mengikuti acara timbang badan.
Sejak tiga minggu lebih ini, ayah dari Miquel Angel Yordan Junior tersebut, menjalani latihan di Sasana Mirah Boxing, Kuta, Bali, milik Zaenal Tayeb di bawah asuhan pelatih Craig Christian (mantan manajer dan pelatih Chris John).
Pertarungan Daud Yordan melawan Campee Phayom merupakan pertarungan nongelar yang dilaksanakan sebanyak delapan ronde dan tidak 12 ronde seperti pertarungan-pertarungan sebelumnya.
"Saya menginginkan kemenangan KO atas lawan saya dan pada akhir-akhir ronde pertarungan saya akan berusaha semaksimal mungkin," kata petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar) tersebut.
Ketika ditanya strategi apa yang akan dilakukan saat menghadapi petinju Thailand tersebut mengingat lawan yang akan dihadapi dari sisi usia jauh di bawahnya, Daud Yordan mengatakan, dirinya akan meneken dengan pukulan-pukulan ke arah lawan sejak ronde-ronde awal.
"Gaya bertarung petinju Thailand itu sama dengan saya makanya saya berusaha menekan lawan dengan pukulan supaya yang bersangkutan tidak memiliki ruang gerak yang cukup untuk membalas pukulan saya," katanya menegaskan.
Petinju Thailand Campee Phayom kelahiran Thung Song, Thailand, 7 November 1997 atau berusia 19 tahun memiliki rekor bertarung 11 kali menang (tujuh di antaranya dengan KO) dan dua kali kalah.
Dua kali kekalahan yang diderita Phayom yaitu dari petinju Tiongkok Xiang Xiang Sun pada pertarungan Nanning, Tiongkok, 24 Juni 2016, dan dari petinju Tiongkok lainnya yaitu Li Quan Lin pada 14 Mei 2016.
Sedangkan dua kemenangan terakhirnya diraih atas petinju Jepang Yoshimichi Matsumoto pada 3 November 2010 dan Jen Yu Jia pada 27 Januari 2017.
Sementara itu Daud Yordan yang memiliki rekor bertarung kemenangan 36 kali (24 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah adalah petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987.
Daud Yordan sudah hampir delapan bulan tidak naik ring dan terakhir naik ring saat mengalahkan petinju Argentina Cristian Rafael Coria dalam pertarungan 12 ronde di Uruguay, 4 Juni 2016.
Pertarungan di Singapura bukan yang pertama bagi Daud Yordan karena sebelumnya yang bersangkutan juga beberapa kali bertarung di negara tersebut. Sebelumnya adalah saat mengalahkan petinju Inggris kelahiran Mongolia Choi Tseveenpurev, 9 November 2012, dan saat mengalahkan petinju Filipina Lorenzo Villanueva, 5 Mei 2012. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017