Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Jawa Barat Ardan Kurniawan menyatakan sampah alat peraga kampanye (APK) Pemilu 2024 yang mencapai 6 ton di daerah itu dikelola bank sampah induk.
Sampah APK mencapai 6 ton itu hasil dari penertiban di kota tersebut.
"Tidak dibuang ke TPA Cipayung, tapi dikelola," kata Ardan Kurniawan di Depok, Jumat.
Ia mengatakan sampah APK dari hasil penertiban se-Depok tidak dibuang ke TPA namun dikelola oleh bank sampah induk di kota tersebut.
"Kolaborasi dua bank sampah. Total ada 6 ton sampah APK yang dikelola," ucap Ardan Kurniawan.
Ia mengatakan penertiban dan pencopotan APK dilakukan oleh jajaran penyelenggara Pemilu 2024 bersama DLHK, Satpol PP, Kesbangpol kecamatan dan kelurahan, Polri serta TNI di masa tenang, di mana hasilnya ada 6 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Sampah APK mencapai 6 ton itu hasil dari penertiban di kota tersebut.
"Tidak dibuang ke TPA Cipayung, tapi dikelola," kata Ardan Kurniawan di Depok, Jumat.
Ia mengatakan sampah APK dari hasil penertiban se-Depok tidak dibuang ke TPA namun dikelola oleh bank sampah induk di kota tersebut.
"Kolaborasi dua bank sampah. Total ada 6 ton sampah APK yang dikelola," ucap Ardan Kurniawan.
Ia mengatakan penertiban dan pencopotan APK dilakukan oleh jajaran penyelenggara Pemilu 2024 bersama DLHK, Satpol PP, Kesbangpol kecamatan dan kelurahan, Polri serta TNI di masa tenang, di mana hasilnya ada 6 ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024