Universitas Diponegoro Semarang menyebutkan bahwa pernyataan sikap terkait situasi politik terkini yang disampaikan oleh civitas akademika  tidak mewakili institusi itu.

"Dengan ini kami sampaikan bahwa pernyataan sikap yang disampaikan bukan atas nama institusi Universitas Diponegoro," kata Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip Utami Setyowati, dalam pernyataan tertulis, di Semarang, Rabu.

Civitas akademika Undip, dari puluhan guru besar, dosen, dan mahasiswa sebelumnya pada hari yang sama menyampaikan pernyataan sikap terkait situasi politik menjelang Pemilihan Umum 2024.

Pernyataan sikap itu disampaikan saat aksi bertajuk "Indonesia Dalam Darurat Demokrasi" yang berlangsung di Taman Inspirasi Undip di depan Gedung Widya Puraya, Undip, Semarang, Rabu.

Baca juga: Sejarawan Undip: Rakyat butuh teladan untuk jaga Pancasila sebagai falsafah bangsa

Ada lima poin dalam pernyataan sikap yang disampaikan, antara lain mengembalikan tujuan dibentuknya hukum, memastikan penyelenggaraan demokrasi tanpa intimidasi dan ketakutan, serta penegakan kembali demokrasi Pancasila.

Berkaitan dengan pernyataan sikap itu, Utami melanjutkan bahwa segala yang berkenaan dengan pernyataan sikap menjadi pendapat pribadi masing-masing.

Kemudian, kata dia, Undip sebagai institusi negara selalu berusaha menjaga dan menegakkan netralitas dan budaya santun serta damai dalam setiap pemilu.

Sementara itu, perwakilan dari peserta aksi Prof. Suradi Wijaya Saputra menegaskan bahwa aksi itu disampaikan bukan atas nama lembaga, melainkan mewakili civitas akademika.

Baca juga: Menhub tantang Undip buat bus listrik dilengkapi HEPA Filter

 

Pewarta: Zuhdiar Laeis

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024