Menjelang tahun baru China 2024 yang jatuh pada Sabtu (10/2), hampir setiap sudut Jakarta terutama di lokasi-lokasi yang dihuni komunitas Tionghoa mulai semarak dengan ornamen-ornamen Imlek.

Sesuai dengan tema naga kayu, sejumlah perkantoran, mal, bahkan pasar terlihat mendisplai simbol tersebut bahkan dengan penampakan yang lebih humoris memanfaatkan teknologi digital saat ini.

Kawasan Glodok Jakarta Barat dan Pasar Lama Kota Tangerang yang merupakan pusat budaya Tionghoa sudah terlihat semarak dengan berbagai hiasan Imlek.

Begitu juga dengan makanan khas Imlek sudah banyak dijumpai di Pasar Petak Sembilan, Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, 0mulai dari jeruk mandarin, kue keranjang, kue lapis legit, kue mangkok, manisan, siu mie (mi panjang), yee sang (salad), dan telur rendam teh.

Salah satu yang terlihat adalah bermunculan perajin-perajin kue keranjang (dodol China) yang menjadi penanda perayaan Imlek makin dekat.

Tak hanya makanan, busana tradisional China cheongsam berikut aksesoris juga bermunculan tidak hanya di pasar tetapi juga terpajang di pusat perbelanjaan modern.

Bagi warga Jakarta yang ingin menikmati budaya Tionghoa, mungkin ini saatnya berkunjung ke sejumlah pusat belanja yang menghadirkan berbagai kesenian tradisional.
 
Pertunjukan seni tari tradisional Tiongkok. ANTARA Ganet

Salah satu yang dikenal dan banyak dinanti adalah pertunjukan barongsai yang merupakan kombinasi seni tari dan akrobat, yang bagi warga Tionghoa merupakan lambang keberanian, kekuatan, keseimbangan, kebijakan, dan keunggulan.

Begitu juga dengan sejumlah objek wisata di Jakarta seperti Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan Taman Impian Jaya Ancol yang juga menyiapkan atraksi barongsai bagi pengunjungnya.

Terkait pertunjukan di objek wisata di Jakarta, masyarakat diminta untuk menyimak jadwal pertunjukan yang dapat dilihat pada laman resmi yang tersedia.


Imlek bagi warga Tionghoa

Imlek sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti penanggalan Tiongkok berdasarkan peredaran bulan, sedangkan pengertian lain yakni tahun baru Tiongkok yang jatuh pada tanggal 1 bulan pertama pada awal tahun, berkaitan erat dengan pesta musim semi: Sincia.

Perhitungan Imlek sendiri selalu bertepatan dengan awal musim semi di Tiongkok, yakni pada saat tanaman kembali tumbuh setelah membeku selama musim dingin.

Artinya, bagi warga Tionghoa, Tahun Baru Imlek merupakan hari raya penting dalam budaya mereka, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di penjuru dunia.

Imlek sendiri dirayakan warga Tionghoa beragama Konghucu sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas Matahari yang kembali bersinar sebagai sumber kehidupan dengan melakukan rangkaian sembahyang.

Saat Imlek biasanya masyarakat Tionghoa akan saling memberikan ucapan selamat tahun baru dengan kalimat gonghe xinxi, wan shi ru yi yang diteruskan dengan kalimat go xi fa cai.

Kalimat ini mengandung makna selamat tahun baru, semoga segala sesuatunya sesuai harapan, dan diakhiri selamat tahun baru semoga sukses dan makmur.

Imlek merupakan hari pertama dalam kalender lunar (Bulan) China yang berdasarkan pada siklus Bulan dan Matahari.

Perayaan Imlek sangat identik dengan simbol-simbol tertentu seperti warna merah pada baju dan dekorasi yang melambangkan keberuntungan, rezeki dan kemeriahan pesta, serta 12 shio yang terdiri atas tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing juga babi, yang mana setiap shio merupakan lambang tahunan dalam kalender lunar tersebut.

Tahun Baru Imlek 2024 jatuh pada 10 Februari 2024 yang merupakan tahun Naga Kayu. Dalam kebudayaan Cina, Naga Kayu dipercaya memiliki penuh energi, melambangkan keberuntungan, kesuksesan, dan impian untuk mengubah dunia.

Perayaan Imlek sendiri sudah tidak lagi asing di Indonesia. Setiap tahun, masyarakat keturunan Tionghoa turut merayakan pergantian tahun kalender ini sebagaimana hari besar lainnya di Indonesia.

Dalam perayaan Imlek ini terbagi menjadi tiga bagian yakni sembahyang untuk berdoa dan memohon harapan ke depan.

Kemudian berinteraksi dengan warga sekitar biasanya dalam bentuk memberikan angpao atau hadiah lainnya.

Terakhir hiburan, biasanya diisi dengan kesenian tradisional termasuk barongsai dan tentunya makan bersama keluarga.


Hiburan

Hiburan memang menjadi salah satu daya tarik dari perayaan tahun baru Imlek. Hampir semua tempat hiburan dan pusat belanja yang berdekatan dengan komunitas Tionghoa berlomba-lomba menyajikan pertunjukan yang menarik.

Kawasan yang memang berdekatan dengan permukiman warga Tionghoa seperti di Pantai Indah Kapuk dan Kelapa Gading Jakarta Utara serta Kota Lama Tangerang telah menyiapkan beragam pertunjukan menarik yang dapat dinikmati masyarakat sekitar.
Salah satu pusat perbelanjaan yang berdekatan dengan komunitas China Benteng di Kota Tangerang juga tidak mau kalah untuk bersaing dengan daerah lain tidak saja menyelenggarakan pertunjukan barongsai tetapi juga pertunjukan akrobatik yang akan digelar pada 24 Februari.

Begitu juga dengan kawasan Kelapa Gading dan Pantai Indah Kapuk yang dikenal dengan kawasan kuliner. Berbagai penganan asli Tionghoa pun bertebaran di kawasan ini.

Aneka dimsum, bebek panggang, aneka sapo, dan berbagai olahan hidangan laut bisa dengan mudah dijumpai di kawasan ini.

Bahkan salah satu restoran besar di kawasan Pantai Indah Kapuk menghadirkan koki mancanegara untuk menghadirkan masakan yang autentik dari Tiongkok.

Perayaan Imlek dari tahun ke tahun memberikan kontribusi positif bagi pedagang kecil terutama di lokasi yang berdekatan dengan komunitas Tionghoa.

Pedagang ikan, telur, buah, sayur, mi, bahkan penyedia jasa tarian barongsai bakal mendapat rezeki berkat adanya perayaan ini.

Pertumbuhan sektor konsumsi Indonesia rata-rata berkisar 5 persen per tahun, yang salah satunya disumbang dari perayaan hari-hari besar keagamaan.

Meski sementara ini Idul Fitri dan Natal yang paling dominan memberikan kontribusi terhadap sektor konsumsi, perayaan Imlek juga ikut memberikan sebagian kontribusi di dalamnya.

Setidaknya pelaku usaha kecil juga ikut menikmati dari perayaan Imlek pada awal tahun. Apalagi dalam waktu dekat diikuti dengan puasa Ramadhan dan Idul Fitri yang pastinya akan mendongkrak kembali sektor konsumsi.

Pewarta: Ganet Dirgantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024