Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri mengingatkan tugas Nahdlatul Ulama adalah memperbaiki kinerja untuk memenangkan Indonesia, bukan untuk memenangkan calon presiden.

"Urusannya NU (Nahdlatul Ulama) itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres," kata Gus Mus, sapaan akrab K.H. Mustofa Bisri, saat memberikan tausiah pada pembukaan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Senin.

Gus Mus sempat khawatir dan berseloroh hendak meninggalkan lokasi acara jika Rais Aam PBNU K.H. Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf menyinggung soal Pilpres 2024 saat menyampaikan sambutan.

Baca juga: Rais Aam PBNU imbau kader NU dan masyarakat senantiasa menaati para pemimpin

Namun, Gus Mus mengaku lega karena kekhawatiran itu tidak terjadi.

"Saya ini sudah ketir-ketir ketika ketua umum pidato, rais aam pidato, jangan-jangan nyinggung pilpres. Begitu nyebut pilpres, saya keluar. Itu bukan urusannya NU. Untungnya tidak (menyinggung pilpres)," kata Gus Mus disambut tawa tamu undangan.

Dalam kesempatan itu, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, itu pun diminta memimpin doa dengan berharap Indonesia beserta bangsanya dan NU bersama warganya dirahmati Allah SWT.

"Mudah-mudahan Allah merahmati Indonesia, Allah merahmati NU, Allah merahmati warga NU, Allah merahmati bangsa Indonesia," ucap Gus Mus.

Baca juga: Nahdlatul Ulama dan Pemilu 2024

Pada kesempatan sebelumnya, Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa NU tidak terlibat dalam dukung-mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.

Akan tetapi, Gus Yahya tidak memungkiri jika beberapa pengurus PBNU dan aktivis NU ada yang terlibat, bahkan menjadi tim sukses kampanye resmi peserta Pilpres 2024.

Gus Yahya memastikan PBNU telah memberlakukan kewajiban cuti atau nonaktif bagi pengurus yang terlibat politik praktis tersebut.

Baca juga: Ratusan ribu anggota Muslimat NU ramaikan kegiatan harlah ke-78 di GBK Jakarta

"Jadi, PBNU tetap dalam posisi tidak terlibat dalam dukung-mendukung. Kami akan berusaha menjalankan peran meniru Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X ini untuk menjaga kebersamaan masyarakat," tegas Gus Yahya usai bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Senin.

Pewarta: Luqman Hakim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024