Depok (Antara Megapolitan) - Wali Kota Depok Mohammad Idris optimistis langkah Depok menjadi Smart City segera terwujud, karena potensi sumber daya manusia di kota berikon belimbing tersebut cukup luar biasa.

"Kita tidak boleh pesimis dengan perbandingan kota lainnya yang sudah lebih dulu menerapkan Smart City. Jelas dari sisi usia, Bandung dan Lampung misalnya, merupakan Kota yang sudah berdiri ratusan tahun dan kita baru 18 tahun," kata Idris saat Rapat Koordinasi Smart City di Balaikota Depok, Senin.

Dia menambahkan, jika dibandingkan, ASN Kota Bandung memiliki rasio 1:100. Sedangkan Kota Depok rasionya 1:300, artinya Depok jauh lebih unggul dalam hal pelayanan.

"Saya yakin Depok bisa dan mampu mengerahkan seluruh SDM untuk dijadikan kekuatan mewujudkan Smart City. Saya ingin bangun spirit dan semangat dulu untuk kita semua. Jadikan ini sebuah jawaban dari suatu tantangan,"jelasnya.

Sementara itu, Asisten Direktur Program Doktoral Universitas Gunadarma, Prihandoko mengatakan, Kota Depok sudah siap untuk menjadi Smart City.

Ia mengatakan salah satu bukti Depok siap menjadi Smart City adalah sudah ada lebih dari 50 aplikasi di Kota Depok. Sebagian sudah ada yang mampu melayani warga dengan baik dengan aplikasi yang dimiliki.

Prihandoko mencontohkan di Dinas Kesehatan yang sudah bisa melayani warga di Puskesmas, sebagai pencatat obat, dokter, dan lain-lain.

Dia menyatakan, dua hal yang paling utama dirasakan manfaatnya, jika Smart City dijalankan adalah akan tercipta layanan publik yang signifikan.

Sebab lanjutnya tugas pemerintah paling utama adalah melayani warga dan yang kedua adalah kinerja pemerintah yang semakin mudah dengan hadirnya berbagai aplikasi yang bisa digunakan mendukung pengambilan keputusan dan kebijakan antardinas.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017