Seorang warga Kampung Cibitung Desa Cihaur Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami luka-luka pada bagian tangan dan memar di sejumlah anggota tubuhnya karena tertimpa rumahnya yang roboh diterjang hujan dan angin kencang pada Jumat.
"Luka pada tangan kanan korban yang diketahui atas nama Emun (55) sudah diobati oleh petugas kesehatan dari puskesmas setempat. Luka pada tangan dan sejumlah anggota tubuh wanita paruh baya ini akibat tertimpa puing rumah yang ambruk diterjang angin kencang," kata Humas Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Jumat.
Informasi yang dihimpun dari BPBD setempat, robohnya rumah yang dihuni tiga jiwa di RT 06/02 Kampung Cibitung Desa Cihaur Kecamatan Simpenan dipicu oleh hujan deras disertai angin kencang. Kebetulan saat kejadian korban atau Emun tengah beraktivitas di dapur.
Baca juga: Empat rumah roboh diterjang angin kencang di Sukabumi
Baca juga: Satu keluarga terpaksa mengungsi akibat rumahnya ambruk diterjang angin kencang
Diduga kondisi bangunan rumah korban yang sudah keropos tidak mampu menahan terjangan angin dan akhirnya ambruk. Posisi korban yang tengah berada di dapur dan merasakan rumahnya akan ambruk langsung berlari keluar rumah.
Namun saat sedang menyelamatkan diri, rumah yang sudah lama dihuninya ambruk dan puing bangunan mengenai tangan dan beberapa anggota tubuh lainnya. Emun yang merasa kesakitan kemudian berteriak meminta bantuan anaknya yang kebetulan ada di luar rumah.
Korban kemudian dievakuasi ke rumah tetangganya dan tidak berselang lama petugas dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Simpenan tiba di lokasi untuk membantu mengobati luka Emun.
Baca juga: Ruang kelas SDN Tangkil Sukabumi ambruk akibat disapu angin kencang
"Petugas gabungan sudah mengevakuasi sejumlah barang berharga dan yang masih bisa digunakan dari dalam rumah seluas empat meter kali enam meter itu," tambahnya.
Sandra mengatakan meskipun tidak ada korban jiwa, namun seluruh penghuni rumah terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya.
Sementara untuk nilai kerugian akibat bencana ini masih dalam pendataan. Adapun kebutuhan mendesak untuk korban yakni terpal, material bangunan dan bahan makanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Luka pada tangan kanan korban yang diketahui atas nama Emun (55) sudah diobati oleh petugas kesehatan dari puskesmas setempat. Luka pada tangan dan sejumlah anggota tubuh wanita paruh baya ini akibat tertimpa puing rumah yang ambruk diterjang angin kencang," kata Humas Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Jumat.
Informasi yang dihimpun dari BPBD setempat, robohnya rumah yang dihuni tiga jiwa di RT 06/02 Kampung Cibitung Desa Cihaur Kecamatan Simpenan dipicu oleh hujan deras disertai angin kencang. Kebetulan saat kejadian korban atau Emun tengah beraktivitas di dapur.
Baca juga: Empat rumah roboh diterjang angin kencang di Sukabumi
Baca juga: Satu keluarga terpaksa mengungsi akibat rumahnya ambruk diterjang angin kencang
Diduga kondisi bangunan rumah korban yang sudah keropos tidak mampu menahan terjangan angin dan akhirnya ambruk. Posisi korban yang tengah berada di dapur dan merasakan rumahnya akan ambruk langsung berlari keluar rumah.
Namun saat sedang menyelamatkan diri, rumah yang sudah lama dihuninya ambruk dan puing bangunan mengenai tangan dan beberapa anggota tubuh lainnya. Emun yang merasa kesakitan kemudian berteriak meminta bantuan anaknya yang kebetulan ada di luar rumah.
Korban kemudian dievakuasi ke rumah tetangganya dan tidak berselang lama petugas dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Simpenan tiba di lokasi untuk membantu mengobati luka Emun.
Baca juga: Ruang kelas SDN Tangkil Sukabumi ambruk akibat disapu angin kencang
"Petugas gabungan sudah mengevakuasi sejumlah barang berharga dan yang masih bisa digunakan dari dalam rumah seluas empat meter kali enam meter itu," tambahnya.
Sandra mengatakan meskipun tidak ada korban jiwa, namun seluruh penghuni rumah terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya.
Sementara untuk nilai kerugian akibat bencana ini masih dalam pendataan. Adapun kebutuhan mendesak untuk korban yakni terpal, material bangunan dan bahan makanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024