Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menggandeng pengusaha properti dan koperasi untuk mewujudkan harga rumah yang terjangkau masyarakat di wilayah "Kota Hujan" --sebutan Kota Bogor itu.

"Harga ini bisa terjangkau sebab ada kolaborasi dan juga kerja sama antara pengembang dengan koperasi sehingga bisa terjangkau," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim di Bogor, Kamis.

Ia menjelaskan jumlah kebutuhan rumah rata-rata di Kota Bogor jika dilihat dari transaksi atau komitmen kredit kepemilikan rumah setiap bulan lebih dari 2.000 rumah.

"Jumlah rumah yang disediakan harusnya di atas itu, dengan demikian suplai dan demand kalau ketemu bisa membangkitkan ekonomi yang optimal," katanya.

Menurut dia, harga yang ditawarkan dari program kolaborasi ini setiap unit rumah dibanderol Rp400 juta hingga Rp500 juta. Angka tersebut dinilai terjangkau oleh entry level di dunia kerja melalui fasilitas kredit yang disediakan oleh perbankan.

Salah satu perumahan yang ia maksud yaitu Perumahan Micropolis 10 di Kelurahan Kencana, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, yang peresmiaannya pada Rabu (17/1) dihadiri juga oleh Dedie A Rachim.

Dedie menjelaskan hadirnya perumahan tertata di Kota Bogor ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam menata kawasan hunian tertata, untuk juga memenuhi kebutuhan hunian di Kota Bogor dengan harga terjangkau.

Ketua Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) Irsal Las mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki rencana untuk membuka lini bisnis baru di bidang properti.

"Ini agar para anggota yang terdapat di dalam PKPRI ini bisa mendapatkan manfaat yang lebih banyak lagi serta bisa memiliki kesempatan untuk memiliki hunian yang dibuat dari anggota untuk anggota dan tentunya dengan harga yang terjangkau," kata dia.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024