Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin meyakini penyediaan jalan tol khusus untuk angkutan tambang dapat menertibkan usaha pertambangan yang selama ini beroperasi di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Burhan di Cibinong, Bogor, Senin, menjelaskan, dengan adanya jalan tol khusus tambang, maka jumlah tonase barang hasil tambang yang dibawa oleh truk dapat lebih mudah diawasi dan lebih terdata, sehingga dapat menekan kebocoran pajak.
"Jadi nanti setiap truk yang masuk ke jalan khusus itu ada batas maksimal tonasenya, sehingga sebesar itulah yang harus dibayar pajaknya ke pemerintah," ungkap Burhan.
Baca juga: Pj Bupati Bogor upayakan realisasi pembangunan tol khusus truk tambang
Kemudian, para pelaku usaha tambang maupun transporter juga dapat lebih menghemat waktu dan biaya dalam perjalanan mengantar barang hasil tambang dari Bogor ke daerah tujuan maupun sebaliknya.
"Jalan tambang itu nantinya berbayar. Tapi khusus hanya untuk truk. Jadi bebas macet untuk sampai tujuan. Nanti juga disiapkan rest area yang bisa dikelola BUMDes," ujarnya.
Pembangunan jalan tol sepanjang 11,5 kilometer yang menghubungkan Rumpin-Parungpanjang, Kabupaten Bogor, ini sempat terkendala perizinan, sehingga membuat rencana peletakan batu pertama yang direncanakan pada 27 Desember 2022 oleh Gubernur Jawa Barat terpaksa ditunda hingga kini.
Baca juga: Pembangunan tol truk tambang di Bogor masih proses perizinan
Jalan tol yang akan terhubung dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III itu skema pengerjaannya dikerjasamakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak swasta.
"Peran Pemerintah Kabupaten Bogor hanya bersifat membantu dalam sinkronisasi perencanaan antara jalan berstatus kabupaten dan jalan berstatus provinsi, serta memfasilitasi kelengkapan data pengurusan izin pembangunan," jelasnya..
Jalan tol angkutan khusus tambang ini didesain dengan memiliki banyak pintu masuk yang lokasinya dekat tempat pertambangan. Titik awalnya yaitu dari Kecamatan Cigudeg.
Sedikitnya ada lima pintu masuk tol di dekat lokasi-lokasi tambang, sehingga mengurangi potensi truk-truk pengangkut tambang itu melintas di jalan umum. Setiap pintu masuk tol akan digunakan untuk transporter beberapa perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bogor.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar sebut rencana tol angkutan tambang di Bogor jalan terus
Pembangunan jalan angkutan khusus tambang ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengatasi sejumlah permasalahan akibat banyaknya truk tambang yang melintas di jalan arteri wilayah barat dan utara Kabupaten Bogor.
Karena tidak sedikit masyarakat yang menjadi korban karena tertabrak truk tambang. Belum lagi, lalu-lalang kendaraan pengangkut hasil pertambangan itu menyebabkan kemacetan dan menimbulkan polusi udara akibat debu jalanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Burhan di Cibinong, Bogor, Senin, menjelaskan, dengan adanya jalan tol khusus tambang, maka jumlah tonase barang hasil tambang yang dibawa oleh truk dapat lebih mudah diawasi dan lebih terdata, sehingga dapat menekan kebocoran pajak.
"Jadi nanti setiap truk yang masuk ke jalan khusus itu ada batas maksimal tonasenya, sehingga sebesar itulah yang harus dibayar pajaknya ke pemerintah," ungkap Burhan.
Baca juga: Pj Bupati Bogor upayakan realisasi pembangunan tol khusus truk tambang
Kemudian, para pelaku usaha tambang maupun transporter juga dapat lebih menghemat waktu dan biaya dalam perjalanan mengantar barang hasil tambang dari Bogor ke daerah tujuan maupun sebaliknya.
"Jalan tambang itu nantinya berbayar. Tapi khusus hanya untuk truk. Jadi bebas macet untuk sampai tujuan. Nanti juga disiapkan rest area yang bisa dikelola BUMDes," ujarnya.
Pembangunan jalan tol sepanjang 11,5 kilometer yang menghubungkan Rumpin-Parungpanjang, Kabupaten Bogor, ini sempat terkendala perizinan, sehingga membuat rencana peletakan batu pertama yang direncanakan pada 27 Desember 2022 oleh Gubernur Jawa Barat terpaksa ditunda hingga kini.
Baca juga: Pembangunan tol truk tambang di Bogor masih proses perizinan
Jalan tol yang akan terhubung dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III itu skema pengerjaannya dikerjasamakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak swasta.
"Peran Pemerintah Kabupaten Bogor hanya bersifat membantu dalam sinkronisasi perencanaan antara jalan berstatus kabupaten dan jalan berstatus provinsi, serta memfasilitasi kelengkapan data pengurusan izin pembangunan," jelasnya..
Jalan tol angkutan khusus tambang ini didesain dengan memiliki banyak pintu masuk yang lokasinya dekat tempat pertambangan. Titik awalnya yaitu dari Kecamatan Cigudeg.
Sedikitnya ada lima pintu masuk tol di dekat lokasi-lokasi tambang, sehingga mengurangi potensi truk-truk pengangkut tambang itu melintas di jalan umum. Setiap pintu masuk tol akan digunakan untuk transporter beberapa perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bogor.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar sebut rencana tol angkutan tambang di Bogor jalan terus
Pembangunan jalan angkutan khusus tambang ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengatasi sejumlah permasalahan akibat banyaknya truk tambang yang melintas di jalan arteri wilayah barat dan utara Kabupaten Bogor.
Karena tidak sedikit masyarakat yang menjadi korban karena tertabrak truk tambang. Belum lagi, lalu-lalang kendaraan pengangkut hasil pertambangan itu menyebabkan kemacetan dan menimbulkan polusi udara akibat debu jalanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024