Purwakarta (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jabar, bersama Kodim 0619 dan aparat kepolisian setempat membahas konsep pengamanan yang tepat dalam setiap pertunjukkan air mancur "berjoget" Taman Sri Baduga.
"Kita penuhi aspek regulasi seperti yang ditentukan pihak kepolisian. Sekarang kami bersama Kapolres, Dandim dan Danyon Armed akan merumuskan skema pengamanan pertunjukkan air mancur," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Kamis.
Perumusan skema pengamanan dalam pertunjukkan air mancur itu dinilai penting untuk memberi kenyamanan bagi para pengunjung. Selain itu, juga supaya tidak ada insiden selama pertunjukkan air mancur.
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang menunggu izin dari Polres Purwakarta terkait dengan izin partunjukkan air mancur di Taman Sri Baduga. Selain itu, juga berkoordinasi untuk menciptakan skema pengamanan yang tepat.
Dedi mengatakan, saat ini pihaknya menunggu arahan dari pihak kepolisian terkait jadwal pertunjukan air mancur. Jika dimungkinkan, ia meminta pihak keamanan menyusun skema pengamanan pertunjukan air mancur tiga kali dalam sepekan.
"Dalam satu kali pertunjukan itu bisa tiga sesi. Kalau diizinkan bagaimana jika dibuat seminggu tiga kali saja pertunjukkan, tapi kita tunggu apakah diizinkan pak Kapolres atau tidak," kata dia.
Hal tersebut disampaikan agar tidak ada penumpukan pengunjung pada saat pertunjukkan air mancur akhir pekan.
Kapolres Purwakarta AKBP Hanny Hidayat mengatakan, pihaknya sudah membuka garis polisi atau "police line" yang sejak Senin (20/2) terpasang di pintu gerbang taman air mancur.
"Police line sudah kami buka, izin sudah dilakukan, kita proses demi masyarakat. Kalau sudah ok dan siap, pertunjukan air mancur siap digelar," katanya.
Sementara itu, konsep atau skema pengamanan pertunjukkan air mancur "berjoget" dilakukan pihak terkait menyusul terjadinya insiden saat pertunjukkan air mancur akhir pekan lalu.
Saat ini, pihak kepolisian setempat masih menyelidiki insiden yang mengakibatkan seorang meninggal dunia usai menyaksikan pertunjukkan air mancur.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kita penuhi aspek regulasi seperti yang ditentukan pihak kepolisian. Sekarang kami bersama Kapolres, Dandim dan Danyon Armed akan merumuskan skema pengamanan pertunjukkan air mancur," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Kamis.
Perumusan skema pengamanan dalam pertunjukkan air mancur itu dinilai penting untuk memberi kenyamanan bagi para pengunjung. Selain itu, juga supaya tidak ada insiden selama pertunjukkan air mancur.
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang menunggu izin dari Polres Purwakarta terkait dengan izin partunjukkan air mancur di Taman Sri Baduga. Selain itu, juga berkoordinasi untuk menciptakan skema pengamanan yang tepat.
Dedi mengatakan, saat ini pihaknya menunggu arahan dari pihak kepolisian terkait jadwal pertunjukan air mancur. Jika dimungkinkan, ia meminta pihak keamanan menyusun skema pengamanan pertunjukan air mancur tiga kali dalam sepekan.
"Dalam satu kali pertunjukan itu bisa tiga sesi. Kalau diizinkan bagaimana jika dibuat seminggu tiga kali saja pertunjukkan, tapi kita tunggu apakah diizinkan pak Kapolres atau tidak," kata dia.
Hal tersebut disampaikan agar tidak ada penumpukan pengunjung pada saat pertunjukkan air mancur akhir pekan.
Kapolres Purwakarta AKBP Hanny Hidayat mengatakan, pihaknya sudah membuka garis polisi atau "police line" yang sejak Senin (20/2) terpasang di pintu gerbang taman air mancur.
"Police line sudah kami buka, izin sudah dilakukan, kita proses demi masyarakat. Kalau sudah ok dan siap, pertunjukan air mancur siap digelar," katanya.
Sementara itu, konsep atau skema pengamanan pertunjukkan air mancur "berjoget" dilakukan pihak terkait menyusul terjadinya insiden saat pertunjukkan air mancur akhir pekan lalu.
Saat ini, pihak kepolisian setempat masih menyelidiki insiden yang mengakibatkan seorang meninggal dunia usai menyaksikan pertunjukkan air mancur.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017