Calon pemimpin Taiwan dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, William Lai Ching-te, pada Sabtu malam menyatakan kemenangannya dalam pemilihan pemimpin wilayah tersebut, sementara dua calon lainnya mengakui kekalahan mereka.
Sejauh ini 99 persen suara telah dihitung. Lai memperoleh lebih dari 5,58 juta suara dari sekitar 14 juta surat suara, demikian menurut laporan stasiun TV setempat TaiwanPlus.
Sementara itu, calon dari partai oposisi Kuomintang, Hou Yu-ih, mengantongi 4,66 juta suara dan Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan (TPP) memperoleh 3,68 juta suara.
“Kami menang,” kata Lai di hadapan pendukungnya di Taipei.
Lai juga menyampaikan terima kasih kepada para pendukungnya dan menyatakan bahwa Taiwan akan mendukung demokrasi ketimbang otoritarianisme.
Sebelumnya kepada awak media, Lai mengatakan telah menerima dukungan paling banyak dan bahwa Taiwan akan terus berada di jalur yang benar.
“Sebagai pemimpin, saya memikul tanggung jawab yang penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” katanya kepada wartawan.
“Kami akan menggunakan pertukaran untuk mengganti penghambatan, dialog untuk mengganti konfrontasi dan dengan percaya diri mengupayakan pertukaran dan kerja sama dengan China,” ungkap Lai.
Lai akan resmi menjabat pada Mei mendatang setelah masa jabatan empat tahun pemimpin Tsai Ing-wen berakhir.
Saat ini Lai masih menjadi wakil pemimpin Tsai Ing-wen dan ini akan menjadi masa jabatan DPP ketiga secara berturut-turut.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Sejauh ini 99 persen suara telah dihitung. Lai memperoleh lebih dari 5,58 juta suara dari sekitar 14 juta surat suara, demikian menurut laporan stasiun TV setempat TaiwanPlus.
Sementara itu, calon dari partai oposisi Kuomintang, Hou Yu-ih, mengantongi 4,66 juta suara dan Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan (TPP) memperoleh 3,68 juta suara.
“Kami menang,” kata Lai di hadapan pendukungnya di Taipei.
Lai juga menyampaikan terima kasih kepada para pendukungnya dan menyatakan bahwa Taiwan akan mendukung demokrasi ketimbang otoritarianisme.
Sebelumnya kepada awak media, Lai mengatakan telah menerima dukungan paling banyak dan bahwa Taiwan akan terus berada di jalur yang benar.
“Sebagai pemimpin, saya memikul tanggung jawab yang penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” katanya kepada wartawan.
“Kami akan menggunakan pertukaran untuk mengganti penghambatan, dialog untuk mengganti konfrontasi dan dengan percaya diri mengupayakan pertukaran dan kerja sama dengan China,” ungkap Lai.
Lai akan resmi menjabat pada Mei mendatang setelah masa jabatan empat tahun pemimpin Tsai Ing-wen berakhir.
Saat ini Lai masih menjadi wakil pemimpin Tsai Ing-wen dan ini akan menjadi masa jabatan DPP ketiga secara berturut-turut.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024