PT Pertamina (Persero) menyampaikan, saat ini terdapat 104 program penanaman pohon di seluruh wilayah operasi Pertamina Group melalui program Hutan Pertamina dengan cakupan 629 hektare luas penanaman mangrove dan pohon daratan sebagai komitmen terhadap pelestarian lingkungan.
 
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina Group secara nasional sudah menanam lebih dari 6 juta tumbuhan di antaranya mangrove dan pohon daratan lainnya.
 
"Pertamina sangat serius dengan pelestarian lingkungan, salah satunya penanaman pohon yang memiliki peran besar sebagai penyerap dan penyimpan karbon,” jelas Fadjar di Jakarta, Kamis.
 
Menurutnya, aksi yang mendukung Gerakan Satu Juta Pohon ini, berkontribusi pada dekarbonisasi sebanyak lebih dari 120 ribu ton CO2eq/tahun serapan emisi karbon.
 
Baca juga: Pertamina lakukan penanaman 600 bibit pohon di Taman Wisata Punti Kayu Kota Palembang
 
Salah satu kegiatan pelestarian alam ini diinisiasi oleh PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui Aviation Fuel Terminal Hasanuddin Group, yang menggelar aksi penanaman 1.000 bibit pohon di Kebun Raya Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
 
Area Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, kegiatan penanaman pohon selain sebagai mitigasi perubahan iklim juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
 
Menurutnya, tingginya konsentrasi emisi karbon di atmosfer perlu direduksi oleh kemampuan alamiah pepohonan.
 
"Penanaman pohon menjadi salah satu opsi terbaik dalam menekan dampak krisis iklim dan menjadi solusi efektif karena menyerap emisi karbon dalam durasi relatif singkat dan berdampak signifikan bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat sekitar," ujarnya.

Baca juga: Pertamina Tanam 1000 Pohon di Cabangbungin
 
Dia menambahkan, secara keseluruhan program Hutan Pertamina telah memberikan manfaat ekonomi terhadap 4.783 penerima manfaat dengan pendapatan sekitar Rp1,8 milyar/tahun pendapatan kelompok.
 
Pada kegiatan ini, dalam upaya pelestarian alam dan tanaman langka yang cenderung terancam punah, terdapat 12 jenis bibit tanaman yang ditanam yang merupakan koleksi Kebun Raya Pucak diantaranya Lunasi sp, Canarium sp, Nauclea sp, Ixora sp, Ficus sp, Alstonia sp, Melicope sp, Artocarpus sp, Dysoxyllum sp, Syzygium sp, Calophylum inophyllum, Bauhinia sp serta tanaman endemik dan pengarah lainnya dengan total 1.000 pohon.
 
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Hasbi mengatakan kegiatan penanaman pohon ini diharapkan mampu menjadi momentum untuk mengajak semua elemen masyarakat dalam kaitannya menjaga keanekaragaman hayati khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.
 
“Hari Gerakan Satu Juta Pohon terus diperingati hingga saat ini, karena telah membawa banyak manfaat positif bagi kelestarian lingkungan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian alam,” terangnya.

Baca juga: KAI Daop 8 Surabaya tanam puluhan pohon di lima stasiun melalui program TJSL
 
Beragam manfaat positifnya, sambung Andi, antara lain dapat mengurangi dampak pemanasan global, menghasilkan oksigen serta mitigasi perubahan iklim
 
 Andi mengatakan dengan adanya kegiatan penanaman pohon ini, semakin meningkatkan fungsi dari Kebun Raya Pucak itu sendiri di antaranya sebagai tempat penelitian, pembelajaran, bahkan dapat dikembangkan menjadi tempat eco eduwisata.

Pewarta: Farhan Arda Nugraha

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024