Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Provinsi Lampung sebagai daerah yang strategis mempunyai nilai jual tersendiri dalam hal wisata dan investasi.
"Berdasarkan data yang kita peroleh dari management Bandara Changi Singapura didapatkan bahwa angka jumlah penumpang dari Pulau Sumatera tiga per empatnya berasal dari Lampung. Ini sebuah fakta bahwa Lampung merupakan daerah yang 'Marketable' bagi masyarakat Singapura untuk berwisata dan berinvestasi," kata Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo dalam kunjungannya memantau kesiapan akhir di Bandara Raden Intan II atas perubahan menuju Bandara Internasional, Senin sore (20/02/2017).
Ridho Ficardo mengatakan lebih lanjut, pihaknya memang terus membangun komunikasi dengan Singapura, bukanlah sesuatu yang berlebihan karena kita melihat Singapura sendiri merupakan barometer pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara.
"Hal ini tentunya dapat menguatkan fungsi Bandara Raden Intan sebagai wahana konektivitas penghubung Lampung yang tidak hanya nasional tetapi regional Asia Tenggara maupun dunia internasional," ungkapnya.
Selain itu, Gubernur Lampung mengungkapkan bahwa pembangunan Bandara Raden Intan II sebagai pintu gerbang Sumatera tidak akan berhenti di sini saja, karena jika melihat tinglat pertumbuhan perkenomian saat ini dan prediksi lima hingga delapan tahun ke depan maka dirasa perlu diadakannya peningkatan pembangunan Raden Intan II.
Pemerintah Provinsi Lampung telah mempunyai Detail Engineering Design (DED), dimana luasan bandara akan terus ditingkatkan termasuk panjang landasan, pengadaan minimal 3 gartabata, serta peningkatan daya tampung parkir yang saat ini telah mampu menampung 700-800 kendaraan roda empat.
Program perencanaan ini juga akan disinkronkan dengan program Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan".
M.Ridho Ficardo secara tegas juga menyampaikan pembangunan di Provinsi Lampung sudah terlalu lama stag-nya. "Kita akan kejar percepatan khususnya pembangunan konektifitas di Provinsi Lampung, karena ini belum selesai namun ini dirasa cukup baik sebagai langkah awal, ke depan masih akan banyak improvisasi Pemerintah Provinsi Lampung dalam pembenahan pelayanan bagi Masyarakat yang ada di Provinsi Lampung," tutupnya.
Turut hadir dalam mendampingi Gubernur Lampung, Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung Imer Darius, Kadis Perhubungan Qodratul Ikhwan, Kepala Bandara Raden Intan II Satimin, serta para pejabat eselon dan pejabat dari Dinas Perhubungan Pemrov Lampung. (RLs/Ant/BPJ/MTh).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Berdasarkan data yang kita peroleh dari management Bandara Changi Singapura didapatkan bahwa angka jumlah penumpang dari Pulau Sumatera tiga per empatnya berasal dari Lampung. Ini sebuah fakta bahwa Lampung merupakan daerah yang 'Marketable' bagi masyarakat Singapura untuk berwisata dan berinvestasi," kata Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo dalam kunjungannya memantau kesiapan akhir di Bandara Raden Intan II atas perubahan menuju Bandara Internasional, Senin sore (20/02/2017).
Ridho Ficardo mengatakan lebih lanjut, pihaknya memang terus membangun komunikasi dengan Singapura, bukanlah sesuatu yang berlebihan karena kita melihat Singapura sendiri merupakan barometer pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara.
"Hal ini tentunya dapat menguatkan fungsi Bandara Raden Intan sebagai wahana konektivitas penghubung Lampung yang tidak hanya nasional tetapi regional Asia Tenggara maupun dunia internasional," ungkapnya.
Selain itu, Gubernur Lampung mengungkapkan bahwa pembangunan Bandara Raden Intan II sebagai pintu gerbang Sumatera tidak akan berhenti di sini saja, karena jika melihat tinglat pertumbuhan perkenomian saat ini dan prediksi lima hingga delapan tahun ke depan maka dirasa perlu diadakannya peningkatan pembangunan Raden Intan II.
Pemerintah Provinsi Lampung telah mempunyai Detail Engineering Design (DED), dimana luasan bandara akan terus ditingkatkan termasuk panjang landasan, pengadaan minimal 3 gartabata, serta peningkatan daya tampung parkir yang saat ini telah mampu menampung 700-800 kendaraan roda empat.
Program perencanaan ini juga akan disinkronkan dengan program Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan".
M.Ridho Ficardo secara tegas juga menyampaikan pembangunan di Provinsi Lampung sudah terlalu lama stag-nya. "Kita akan kejar percepatan khususnya pembangunan konektifitas di Provinsi Lampung, karena ini belum selesai namun ini dirasa cukup baik sebagai langkah awal, ke depan masih akan banyak improvisasi Pemerintah Provinsi Lampung dalam pembenahan pelayanan bagi Masyarakat yang ada di Provinsi Lampung," tutupnya.
Turut hadir dalam mendampingi Gubernur Lampung, Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung Imer Darius, Kadis Perhubungan Qodratul Ikhwan, Kepala Bandara Raden Intan II Satimin, serta para pejabat eselon dan pejabat dari Dinas Perhubungan Pemrov Lampung. (RLs/Ant/BPJ/MTh).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017