Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Jawa Barat mencatat pada awal 2017 puluhan warga terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) mayoritas berusia remaja dan dewasa serta ada juga balita di daerah itu.

"Dari pendataan yang kami lakukan ada 41 orang yang terjangkit penyakit akibat gigitan dari nyamuk itu," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kota Sukabumi Lulis Delawati di Sukabumi, Senin.

Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama tercatat 74 kasus penyebaran penyakit DBD ini, atau relatif menurun. Sepanjang 2016 tercatat 854 orang yang terjangkit itu, atau naik dibanding tahun 2015 tercatat 793 kasus.

Adanya lonjakan kasus penyebaran DBD pada tahun lalu disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga banyak genangan air yang dijadikan tempat berkembangbiaknya nyamuk.

Khusus sepanjang 2017 ini, ada penurunan jumlah kasus DBD tersebut karena tingkat kesadaran masyarakat sudah mulai meningkat seperti melaksanakan progam hidup bersih dan sehat (PHBS).

Tapi tidak menutup kemungkinan, angka kasus penyebaran DBD bisa saja meningkat apalagi saat musim pancaroba atau pergantian musim dari hujan ke kemarau.

Maka dari itu, untuk menekan angka penyebaran penyakit ini pihaknya terus mensosialisasikan kepada masyarakat baik melalui puskesmas maupun kader posyandu untuk meningkatkan PHBS.

"Hampir seluruh daerah di Kota Sukabumi endemik DBD, sehingga peran masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk harus ditingkatkan," katanya.

Di sisi lain, Lulis mengatakan pemberantasan sarang nyamuk lebih efektif jika dibandingkan melalui fogging atau pengasapan karena akan hanya membunuh nyamuk dewasanya saja.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017