Bekasi (Antara Megapolitan) - Sejumlah warga Kota Bekasi, Jawa Barat, yang tinggal di bantaran Kali Bekasi mulai mengintensifkan komunikasi terhadap potensi banjir akibat luapan.

"Komunikasi kami jalin dengan sejumlah komunitas di bagian hulu Kali Bekasi yang memonitoring pergerakan air Kali Bekasi dari kawasan Cileungsi menuju Kali Bekasi," kata Pengurus Paguyuban Warga Pondok Mitra Lestari Zani (45) di Bekasi, Sabtu.

Menurut dia, komunikasi tersebut mulai intensif dijalin melalui layanan media sosial Whatsapp dan Telegram dengan Komunitas Peduli Cileungsi-Cikeas menyusul intensitas hujan yang mulai tinggi sejak sepekan terakhir.

Dikatakan Zani, hasil komunikasi terakhir pihaknya pada Sabtu (11/2) sore menyebutkan, kondisi ketinggian muka air Sungai Cileungsi masih relatif stabil di angka 80 centimeter dari kondisi normal 100 centimeter.

Sedangkan tinggi muka air Sungai Cikeas mencapai 110 centimeter dari situasi normal 200 centimeter.

"Pertemuan dari kedua sungai itu adalah Kali Bekasi dengan ketinggian muka air 112 centimeter dari kondisi normal 300 centimeter," katanya.

Namun demikian, Zani mengimbau para penghuni rumah di sepanjang bantaran Kali Bekasi untuk tetap waspada terhadap potensi banjir yang sewaktu-waktu bisa datang.

"Prediksi cuaca saat ini sedang tidak menentu, tetap waspada terhadap banjir," katanya.

Zani menambahkan, koordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga telah dilakukan pihaknya bersama pengurus RW.

"Kita juga apresiasi sikap kepolisian yang sudah siaga banjir dengan menyediakan sejumlah alat evakuasi terhadap korban," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017