Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Muhammadiyah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melatih warga menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pengolah sampah, baik organik maupun non-organik.

Salah Satu Ketua Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) STT Myhammadiyah Cileungsi Anas Sobarnas dalam keterangan resminya, Rabu, mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan mengelola sampah ini merupakan bagian dari PKM Hibah RistekDikti yang ia jalankan di Perumahan Pesona Vista, Cileungsi, Bogor.

Menurut dia, tempat perumahan tersebut dipilih karena masayrakat setempat belum dapat mengelola sampah dengan baik. Hal itu, kata Anas, menjadi beban bagi pengurus RW untuk mencarikan solusi agar ada penyelesaian terhadap pengelolaan sampah organik maupun non organik. 

"Penumpukan sampah jika tidak segera ditangani maka akan mempengaruhi kenyamanan di sekitar perumahan, dan akan mengganggu kesehatan masyarakat sekitar," terang Anas.

Maka, sebagai dosen pihaknya merasa berkewajiban melakukan Catur Dharma Perguruan Tinggi, dimana salah satu kewajiban itu ialah melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

Anas bersama timnya turun mengedukasi masyarakat pemula untuk menjadi UMKM pengolah sampah melalui kegiatan berjudul “Pemanfaatan Alat Pengelolaan Sampah Organik dan Non-Organik Bagi UMKM Pengelola Sampah”.

Kegiatan itu dimulai dari proses penyediaan alat pencacah sampah organik, perancangan sampah non organik sampai dengan proses pelatihan penggunaan dan pemanfaatan dari alat tersebut sampai dengan pengolahan hasil dari sampah yang telah dicacah.

"Kami fokuskan untuk berkontribusi terhadap masyarakat, membantu menyelesaikan masalah utama Masyarakat bagaimana mengelola sampah sehingga bisa menjadi penghasilan tambahan baik bagi yang mengelola maupun bagi pengurus lingkungan seperti RT atau RW, selain itu kami menawarkan bagi warga bisa kita adakan pelatihan untuk peningkatan kemampuan seperti pelatihan komputer dan las," kata Anas.

Sementara, Ketua RW setempat Saptono menyambut baik kegiatan tersebut. Ia mengaku bersyukur karena warganya dapat dipandu dalam mengolah sampah, bahkan dapat melahirkan produk bernilai ekonomi.

"Mengelola sampah dengan baik bahkan ke depannya jadi penghasilan tambahan bagi warga dan juga kas RW, sekali lagi kami berterima kasih, semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut," kata Saptono.

 

Pewarta: ANTARA

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023