Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mewisuda 39 orang ulama ahli tafsir berbasis informasi teknologi yang lulus program pendidikan kader ulama atas inisiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah itu.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan ulama memiliki peran penting memperkokoh persatuan dan kesatuan agar tetap terjaga dan terpelihara sekaligus menjadi penjaga karakter masyarakat Kabupaten Bekasi di tengah terjangan industrialisasi, gelombang migrasi berbagai suku, agama, hingga bangsa.

"Melalui pendidikan kader ulama ini kita berikhtiar agar peran ulama dari generasi ke generasi bisa tetap terpelihara dan bisa melanjutkan estafet dengan istiqomah, tawadhu, dan berbagai sikap teladan yang sudah ditunjukkan para guru kita," katanya di Cikarang, Selasa.

Baca juga: NU Jabar gelar halaqah kebangsaan dan konsolidasi ke Kabupaten Bekasi

Dirinya mengucapkan selamat kepada para peserta yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan selama enam bulan sekaligus mengapresiasi segenap jajaran pengurus MUI Kabupaten Bekasi yang mampu melahirkan ulama-ulama ahli tafsir moderat.

"Karena manusia itu ada aspek akhlak selain ilmu dan keterampilan. Ini jadi kunci kemanusiaan. Kalau pengetahuan bisa dilatih tetapi karakter dibentuk dan di situ peran ulama sebagai pembentuk akhlak, karena agama diturunkan untuk memperbaiki akhlak kemudian tauhid. Kita butuh kader-kader ulama seperti ini untuk tetap hadir di Kabupaten Bekasi," ucapnya.

Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bekasi KH. Muhiddin Kamal mengatakan program pendidikan kader ulama (PKU) yang telah diselenggarakan selama enam bulan sejak bulan Juli 2023 itu merupakan bagian dari program tahunan MUI Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Pemkab Bekasi ajak ulama bangun moderasi keberagaman

Selama masa pendidikan, para peserta secara intensif dibekali dengan keilmuan atau kompetensi mengenai tafsir, moderasi beragama, serta kecakapan dalam penggunaan teknologi digital sebagai pendukung kegiatan dakwah ke depan.

"Dalam penyelenggaraan program PKU ini kita mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi dengan fasilitas komputer jinjing atau laptop dan sejumlah akomodasi lain. Hal ini tentu menjadi bukti kolaborasi antara ulama dan umaro," katanya.

Muhiddin berpesan agar lulusan PKU angkatan pertama ini mampu hadir secara intensif di tengah masyarakat, baik di masjid-masjid, kegiatan peringatan hari besar Islam, maupun di semua lini dan tingkatan sehingga umat mendapatkan pencerahan yang lebih luas lagi.

Baca juga: Bupati Bekasi beri wawasan kebangsaan peserta pendidikan kader ulama

"Kita ingin ulama-ulama yang akan datang adalah ulama yang memikirkan soal agama dan juga langsung tentang kebangsaan, kenegaraan, tentang ekonomi, adat istiadat dan budaya. Jadi bahwa ulama itu yanzhurul ummah birrohmah," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023