Bogor (Antara Megapolitan) - Pembangunan gedung sentra kuliner Bogor yang terletak di Jl Bina Marga, Kota Bogor, Jawa Barat telah rampung, dalam waktu satu bulan akan segera dioperasikan.
"Kami memberikan waktu satu bulan kepada pedagang yang masih berjualan di Jl Bina Marga untuk segera pindah ke dalam gedung," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Annas Rasman, di Bogor, Selasa.
Annas mengatakan, pedagang dapat berjualan di tempat yang lebih bersih, nyaman dan representatif dari pada tempat yang sekarang ditempati oleh mereka.
Menurut Annas, lokasi gedung sentra kuliner telah ditetapkan sebagai zona destinasi kuliner di Kota Bogor oleh pemerintah kota.
"Diskop UMKM akan bekerjasama dengan Disbudparekraf untuk mengembangkan kawasan destinasi kuliner Kota Bogor ini," katanya.
Sekretari Daerah Kota Bogor, Ade Syarip Hidayat didampingi Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Shahlan Rasyidi, meninjau langsung gedung sentra kuliner Kota Bogor yang akan segera dioperasikan, setelah diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Bogor.
Ade mengatakan, gedung berkapasitas 50 pedagang tersebut dibangun dari anggaran APBD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menghabiskan dana sebesar Rp1 miliar.
"Harapan kita gedung sentra kuliner ini nyaman bagi pedagang dan pembeli. Sehingga, wisatawan yang ingin berkuliner ke Kota Bogor lebih tertarik lagi," kata Ade.
Ade menambahkan, sentra kuliner akan segera dioperasikan setelah pedagang yang berada di luar gedung mau direlokasi ke dalam.
Sementara itu, dalam kunjungannya, Ade menerima aspirasi pedagang yang keberatan untuk pindah ke dalam gedung karena sudah merasa nyaman berjualan di luar.
"Kami merasa keberatan pindah ke lantai dua gedung, karena tidak strategis. Kami mau bekerja sama asal tidak ditempatkan di lantai dua," kata Khadijah, perwakilan pedagang.
Kadisbudparekraf, Shahlan Rasyidi, menambahkan, gedung sentral kuliner ini menjadi tempat berkumpulnya sejumlah pedagang, atau produsen kuliner khas Bogor, masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor dapat menikmati aneka kuliner yang terpusat di satu kawasan.
Gedung tersebut, terdiri dari dua lantai. Lantai pertama akan digunakan untuk kios atau lapak bagi pelaku UKM, dan lantai dua terdapat kios yang dapat menampung 30 pedagang atau pengusaha kuliner yang ada di kawasan Bina Marga.
"Dengan adanya sentra kuliner ini, pusat kuliner Kota Bogor lebih sehat, rapi, tidak ada lagi yang berjualan di pinggir jalan, atau di tenda," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kami memberikan waktu satu bulan kepada pedagang yang masih berjualan di Jl Bina Marga untuk segera pindah ke dalam gedung," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Annas Rasman, di Bogor, Selasa.
Annas mengatakan, pedagang dapat berjualan di tempat yang lebih bersih, nyaman dan representatif dari pada tempat yang sekarang ditempati oleh mereka.
Menurut Annas, lokasi gedung sentra kuliner telah ditetapkan sebagai zona destinasi kuliner di Kota Bogor oleh pemerintah kota.
"Diskop UMKM akan bekerjasama dengan Disbudparekraf untuk mengembangkan kawasan destinasi kuliner Kota Bogor ini," katanya.
Sekretari Daerah Kota Bogor, Ade Syarip Hidayat didampingi Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Shahlan Rasyidi, meninjau langsung gedung sentra kuliner Kota Bogor yang akan segera dioperasikan, setelah diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Bogor.
Ade mengatakan, gedung berkapasitas 50 pedagang tersebut dibangun dari anggaran APBD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menghabiskan dana sebesar Rp1 miliar.
"Harapan kita gedung sentra kuliner ini nyaman bagi pedagang dan pembeli. Sehingga, wisatawan yang ingin berkuliner ke Kota Bogor lebih tertarik lagi," kata Ade.
Ade menambahkan, sentra kuliner akan segera dioperasikan setelah pedagang yang berada di luar gedung mau direlokasi ke dalam.
Sementara itu, dalam kunjungannya, Ade menerima aspirasi pedagang yang keberatan untuk pindah ke dalam gedung karena sudah merasa nyaman berjualan di luar.
"Kami merasa keberatan pindah ke lantai dua gedung, karena tidak strategis. Kami mau bekerja sama asal tidak ditempatkan di lantai dua," kata Khadijah, perwakilan pedagang.
Kadisbudparekraf, Shahlan Rasyidi, menambahkan, gedung sentral kuliner ini menjadi tempat berkumpulnya sejumlah pedagang, atau produsen kuliner khas Bogor, masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor dapat menikmati aneka kuliner yang terpusat di satu kawasan.
Gedung tersebut, terdiri dari dua lantai. Lantai pertama akan digunakan untuk kios atau lapak bagi pelaku UKM, dan lantai dua terdapat kios yang dapat menampung 30 pedagang atau pengusaha kuliner yang ada di kawasan Bina Marga.
"Dengan adanya sentra kuliner ini, pusat kuliner Kota Bogor lebih sehat, rapi, tidak ada lagi yang berjualan di pinggir jalan, atau di tenda," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017