Bogor (Antara Megapolitan) - Enam kecamatan yang ada di Kota Bogor, Jawa Barat menggelar Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrembang) tahun 2017 untuk menyusun rencana pembangunan dari wilayah untuk selanjutnya diserahkan ke tingkat pemerintah kota.

"Musrembang tingkat kecamatan diberi waktu selama delapan hari dimulai dari tanggal 31 Januari sampai 7 Februari 2017," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Erna Hernawati di Bogor, Kamis.

Erna mengatakan, Musrembang diawali dari tingkat kelurahan yang telah dilaksanakan 2016 lalu, diikuti 68 kelurahan. Musrembang bertujuan untuk menerima aspirasi dan masukan dari masyarakat dalam program pembangunan yang akan dijalankan oleh Pemerintah Kota Bogor.

Setelah ditingkat kelurahan, lalu dilaksanakan Musrembang ditingkat kecamatan, untuk menggodok apa-apa saja aspirasi dari masyarakat tingkat kelurahan untuk selanjutnya disesuaikan dengan program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah.

"Musrembang 2017 sudah dilaksanakan di tiga kecamatan yakni Bogor Utara, Bogor Barat, dan Bogor Tengah, masih ada tiga kecamatan lagi. Musrembang ini sekaligus untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2018," katanya.

Menurut Erna, posisi pembangunan tahun 2018 dalam RPJMD 2015-2019 dan RPJPD 2005-2025, tahun 2017 sudah memasuki tahap pemantapan, dan tahun 2018 menjadi tahapan pengembangan. Pada tahap pengembangan tersebut, pemerintah sudah harus memantapkan pembangunan secara menyeluruh agar di tahun 2019 terwujud visi pembangunan yang telah dirancang.

"Visi Kota Bogor mencapai kota jasa yang nyaman dengan masyarakat madani dan pemerintah amanah yang ditargetkan terwujud di tahun 2025," katanya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengawal langsung pelaksanaan Musrembang tingkat kecamatan. Dua kali Musrembang di Kecamatan Bogor Utara dan Bogor Barat dihadiri langsung olehnya.

Bima menekankan enam skala prioritas pembangunan Kota Bogor masih menjadi fokus utama Musrembang, yakni kemacetan, PKL, persampahan, kemiskinan, reformasi birokrasi dan tata ruang.

"Semua prioritas sudah harus dirapikan perbaikannya di tahun depan (2018-red)," katanya.

Menurutnya, tahun 2018 semua perhatian sudah terkonsentrasi pada Pilkada, dinamika dan konsentrasi akan tertuju ke sana sehingga tahun 2017 menjadi momen untuk bekerja maksimal mewujukan enam skala prioritas.

Selain enam skala prioritas, lanjut Bima, aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui Musrembang juga harus direspon. Seperti penerangan jalan umum, infrastruktur jalan, pengolahan sampah, hingga perbaikan anggaran.

Bima menambahkan, target yang ingin diwujudkan oleh Pemerintah Kota Bogor tahun ini adalah piagam Adipura. Setelah tahun lalu, Bogor berhasil meraih sertifikat Adipura setelah penantian selama 27 tahun lamanya.

"Tahun ini Kota Bogor harus bekerja keras agar piagam bisa dimenangkan, dengan ketertiban dan peran serta warga menjaga lingkungan lewat lomba kebersihan piagam dapat kita raih," kata Bima.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017