Di Provinsi Jawa Barat, sejumlah daerah, baik kota maupun kabupaten, mempunyai daya tarik khusus terhadap aneka kuliner khasnya dalam dunia kepariwisataan.

Sebutan "surga kuliner", sering disematkan pada Kota Bandung, Kota maupun Kabupaten Cirebon. Pun, tidak ketinggalan Kota Bogor.

Selain disebut "Kota Hujan", pesona kuliner yang ada di Kota Bogor sudah tidak diragukan.

Indikasinya, pada setiap akhir pekan, kawasan-kawasan seperti Jalan Surya Kencana -- yang dikenal sebagai kawasan "Pecinan --, Jalan Padjajaran, Jalan Ir H Juanda dan beberapa jalan lainnya macet karena "diserbu" wisatawan, baik nusantara maupun mancangera, yang berburu kuliner.

Daya tarik itulah yang akhirnya membuat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar lokakarya "Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten/Kota Kreatif (KaTa) Indonesia di Bogor Creative Center (BCC), Jalan Ir H Juanda, Kota Bogor, Kamis (19/10) 2023.

Lokakarya KaTa di Kota Bogor ini diikuti 200 peserta pelaku ekonomi kreatif dan menjadikan Bogor sebagai lokasi ke-33 program KaTa di Indonesia.

Dalam lokakarya itu, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan pihaknya ingin mengajukan Kota Bogor sebagai kota kreatif pada 2024 setelah proses uji petik.

Sandiaga Uno menambahkan ada tiga sub sektor unggulan yang bisa dipilih, yakn

Baca juga: Pemkot Bogor bangun pusat kuliner baru di Cilendek Barat

Sub sektor unggulan itu nantinya akan dipilih dalam proses yang melibatkan komunitas, pemerintah kota dan juga dari kementerian.

Diharapkan Kota Bogor bisa diajukan sebagai kota kreatif dan mendapat pengakuan dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Saat ini, baru ada 4 kota kreatif di Indonesia, yakni Pekalongan (Jateng) sebagai "Kota Batik", Ambon di Provinsi Maluku sebagai "Kota Musik", Bandung sebagai "Kota Desain" dan Jakarta sebagai "Kota Industri Kreatif".

"Kami ingin menambahkan Kota Bogor menjadi kota kreatif yang diakui UNESCO," katanya.

Lokakarya KaTa ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dalam bentuk aktivasi kegiatan memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif dan pengusaha UMKM dalam mengeksplorasi dan mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif.

Nantinya UMKM memiliki nilai tambah dan memberikan penguatan "branding" dari produk-produknya.

Kemenparekraf juga terus memberikan penguatan terhadap ekosistem ekonomi kreatif di Kota Bogor, yakni dengan komitmen pengembangan simpul KaTa kreatif berdasarkan subsektor ekonomi kreatifnya untuk mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat dan peningkatan kapasitas yang berdaya saing.

Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat sekitarnya serta meningkatkan sinergi antarpemangku kepentingan dalam rangka penguatan jejaring di antara para pelaku ekonomi kreatif.

Baca juga: Bima Arya luncurkan Pusat Kuliner Rangga Gading, bisa pesan online

"Hospitality"

Seiring dengan harapan itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menyatakan ke depan perlu dilakukan terobosan-terobosan untuk pengembangan kepariwisataan di Kota Bogor.

"Harus semakin banyak lagi anak-anak muda yang berkecimpung di dunia 'hospitality'," katanya saat menghadiri Dies Natalis ke-24 Tahun Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bogor, Senin (27/11) 2023.

Secara umum, pengertian "hospitality" adalah konsep atau praktik memberikan layanan yang ramah dan menyenangkan kepada tamu, pengunjung atau wisatawan.

Konsep ini, terutama terkait dengan industri pariwisata dan perhotelan, di mana pelayanan yang ramah dan profesional sangat penting dalam menciptakan pengalaman yang positif bagi tamu.

Karena itu, ia mengajak civitas STP Bogor untuk bersama-sama menjadikan Kota Bogor sebagai kota tujuan wisata.

Generasi muda yang ada di bidang kepariwisataan atau perhotelan bisa ikut serta pemerintah dalam membangun Kota Bogor sebagai tujuan wisata yang dampaknya akan memberikan pendapatan atau pemasukan untuk Pemkot Bogor.

Di luar itu, mereka yang studi di bidang kepariwisataan juga berkesempatan untuk meningkatkan jenjang kerja di lingkup internasional, di mana banyak negara yang masih membutuhkan tenaga perhotelan ataupun restoran.

Baca juga: Pusat jajan kuliner berbasis online resmi dibuka di Kota Bogor

Masuk 20 Top

Kuliner hingga saat ini masih menjadi salah satu ikon wisata yang dapat menarik banyak wisatawan dalam dan luar negeri.

Hal ini terjadi karena kuliner khas Indonesia disukai karena bervariasi, memiliki cita rasa otentik, dan tentu saja enak

Kemenparekraf pada Maret 2021 melansir tentang 20 Destinasi Wisata Kuliner di Indonesia yang paling top.

Dari sebanyak 20 destinasi wisata kuliner di berbagai kota Tanah Air yang paling top itu, dua kawasan dari Kota Bogor masuk di dalamnya.

Pertama, ikon wisata kuliner legendaris di Kota Bogor ini terletak di Jalan Suryakencana.

Salah satu yang legendaris adalah lumpia basah yang ada sejak 1972. Kemudian laksa Bogor dengan cita rasa 13 jenis rempah, dan berbagai kuliner nusantara lainnya, seperti martabak arang, asinan, roti jadul, hingga bir kotjok.

Kedua, Gang Selot.

Berlokasi di Jalan Ir H Juanda, Gang Selot menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di Bogor sejak 1974.

Kuliner yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari soto mi, doclang khas Bogor, bakso, hingga batagor.

Gang Selot juga menawarkan minuman segar, seperti es pala, es puding, dan es doger.

Melihat kenyataan dengan kelebihan seperti itu, di mana "surga kuliner" bertebaran di beberapa titik, pada prinsipnya Kota Bogor memang sudah menjadi kawasan destinasi wisata. Kini, tinggal terus mengoptimalkannya dengan proses kreatif lainnya.

Pewarta: Andy Jauhari

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023