Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Jambi (Unja) menciptakan obat untuk penyakit kulit atau scabies pada hewan ternak yang berasal dari olahan lengkuas.
"Produk ini kami namai Herba Nesa Spray yang merupakan obat herbal berbahan utama lengkuas yang dapat berfungsi untuk menyembuhkan penyakit kulit atau scabies pada hewan ternak," kata Ketua Tim Mahasiswa Fakultas Peternakan Unja Nandyni Zulfa di Jambi, Minggu.
Ia menjelaskan obat ini diciptakan untuk menjawab tantangan dari mahalnya harga obat penyembuhan penyakit kudis atau scabies di pasaran. Dengan adanya produk herbal ini menjadi pilihan bagi peternak kecil untuk mendapatkan obat hewan ternak yang berkualitas, murah, dan ramah lingkungan.
Baca juga: Para mahasiswa Universitas Jambi ditawari kerja di Jerman 3 bulan
Keunikan dari penemuan ini, menurut dia, antara lain dapat menyembuhkan penyakit scabies pada hewan dengan menyemprotkannya di bagian kulit ternak yang terjangkit scabies.
"Produk ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu menggunakan bahan alami, harga produk terbilang ekonomis dibandingkan dengan produk-produk konvensional serupa yang beredar di pasaran," katanya.
Penemuan ini, kata dia, juga sudah dipamerkan pada program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) di Bali beberapa waktu lalu.
Baca juga: Unja dan UiTM Malaysia kerja sama eksplorasi potensi pariwisata desa berkelanjutan
Ia berharap penemuan ini ke depan dapat menjadi bisnis produk wirausaha yang dapat mereka jalankan. Hal ini sejalan dengan program pendanaan yang mereka dapatkan dari Kemendikbudristek senilai Rp15 juta.
“Motivasi tim dalam mengikuti kegiatan P2MW ini dikarenakan kami ingin berwirausaha dan memiliki pengalaman dalam berwirausaha lebih dalam. Kami ingin mengembangkan produk ini agar dapat dijangkau oleh para peternak kecil di pelosok khususnya di daerah Jambi," kata dia.
Dosen pembimbing tim Herba Nesa, Fatati mengemukakan penemuan ini menjadi bagian dari program P2MW yang mahasiswa dapatkan. Pendanaan dari Kemendikbudristek berhasil dimanfaatkan mahasiswa untuk menghasilkan produk baru bernilai jual dan memiliki manfaat.
"Penemuan mahasiswa ini masih perlu dikelola dari sisi pendampingan kewirausahaan agar produk yang diciptakan bisa digunakan oleh peternak di Jambi secara lebih luas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Produk ini kami namai Herba Nesa Spray yang merupakan obat herbal berbahan utama lengkuas yang dapat berfungsi untuk menyembuhkan penyakit kulit atau scabies pada hewan ternak," kata Ketua Tim Mahasiswa Fakultas Peternakan Unja Nandyni Zulfa di Jambi, Minggu.
Ia menjelaskan obat ini diciptakan untuk menjawab tantangan dari mahalnya harga obat penyembuhan penyakit kudis atau scabies di pasaran. Dengan adanya produk herbal ini menjadi pilihan bagi peternak kecil untuk mendapatkan obat hewan ternak yang berkualitas, murah, dan ramah lingkungan.
Baca juga: Para mahasiswa Universitas Jambi ditawari kerja di Jerman 3 bulan
Keunikan dari penemuan ini, menurut dia, antara lain dapat menyembuhkan penyakit scabies pada hewan dengan menyemprotkannya di bagian kulit ternak yang terjangkit scabies.
"Produk ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu menggunakan bahan alami, harga produk terbilang ekonomis dibandingkan dengan produk-produk konvensional serupa yang beredar di pasaran," katanya.
Penemuan ini, kata dia, juga sudah dipamerkan pada program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) di Bali beberapa waktu lalu.
Baca juga: Unja dan UiTM Malaysia kerja sama eksplorasi potensi pariwisata desa berkelanjutan
Ia berharap penemuan ini ke depan dapat menjadi bisnis produk wirausaha yang dapat mereka jalankan. Hal ini sejalan dengan program pendanaan yang mereka dapatkan dari Kemendikbudristek senilai Rp15 juta.
“Motivasi tim dalam mengikuti kegiatan P2MW ini dikarenakan kami ingin berwirausaha dan memiliki pengalaman dalam berwirausaha lebih dalam. Kami ingin mengembangkan produk ini agar dapat dijangkau oleh para peternak kecil di pelosok khususnya di daerah Jambi," kata dia.
Dosen pembimbing tim Herba Nesa, Fatati mengemukakan penemuan ini menjadi bagian dari program P2MW yang mahasiswa dapatkan. Pendanaan dari Kemendikbudristek berhasil dimanfaatkan mahasiswa untuk menghasilkan produk baru bernilai jual dan memiliki manfaat.
"Penemuan mahasiswa ini masih perlu dikelola dari sisi pendampingan kewirausahaan agar produk yang diciptakan bisa digunakan oleh peternak di Jambi secara lebih luas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023