Seorang anak di Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo diduga hilang terseret arus deras Pantai Monano di Desa Monano Kecamatan Monano pada Jumat Sore sekitar pukul 14.30 WITA.
Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara Mikdad Yeser menginformasikan peristiwa naas tersebut.
"Kebetulan rumah saya berada tepat di tepi Pantai Monano. Kondisi laut sejak sepekan terakhir memang tidak bersahabat. Sehingga gelombang tinggi yang sementara melanda dipastikan belum ramah bagi siapapun yang ingin bermain di pantai," katanya.
Hilangnya satu orang anak tersebut kata Mikdad diinformasikan isterinya melalui pesan Whatsapp.
Baca juga: Wisatawan asal Bali ditemukan tewas akibat terseret arus pantai selatan Sukabumi
"Isteri saya mengirim teks dan video, bahkan sempat histeris dan menangis kencang karena minta tolong berkali-kali, namun kondisi di sekitar pantai sangat sepi, ditambah lagi angin kencang melanda sehingga suara mudah hilang terbawa angin dan gemuruh gelombang pasang," katanya.
Mikdad mengaku ikut membagikan informasi tersebut di grup-grup media sosial sebagai upaya meminta pertolongan secepatnya.
"Kebetulan saya sedang tidak berada di rumah," katanya.
Menurut informasi, pihak Basarnas Pos Gorontalo Utara sementara dalam perjalanan menuju lokasi.
Baca juga: Tim SAR gabungan lanjutkan pencarian anak yang terseret arus sungai
Adelina Rivai warga setempat yang juga isteri Mikdad Yeser mengatakan sebelum peristiwa tersebut, dirinya sempat meminta tiga orang anak laki-laki yang sementara bermain di pantai untuk pulang mengingat cuaca sedang tidak bersahabat.
"Saya beberapa kali meneriaki mereka untuk tidak bermain atau mandi di pantai karena pantai berhias gelombang tinggi dan berangin kencang. Namun, ketiga anak itu tidak mengindahkan. Selang beberapa menit sebelum peristiwa itu terjadi, saya kembali ke rumah yang berjarak sekitar 50 meter dari tepi pantai," katanya.
Namun, karena dihinggapi perasaan tidak enak, Adelina kemudian memilih kembali ke pantai untuk memperingatkan ulang anak-anak tersebut.
Baca juga: Tim SAR gabungan lakukan pencarian dua korban terseret arus di Ciputat Sukabumi
"Saat kembali, melihat hanya dua orang anak yang tersisa. Saya tanya ke mereka yang satunya kemana. Mereka hanya diam dan meneteskan air mata. Rupanya seorang anak tersebut yang hingga kini belum ditemukan, sudah terseret ombak. Saya pun sempat histeris meminta pertolongan. Kemudian menghubungi suami (Mikdad Yeser)," katanya.
Saat ini ratusan warga dan nelayan pemilik jaring sementara melakukan pencarian dengan cara melepas beberapa jaring dengan harapan anak tersebut tersangkut dan dapat diselamatkan.
Belum diketahui jelas identitas lengkap anak tersebut. Namun, dari informasi kedua temannya, mereka duduk di kelas empat Sekolah Dasar (SD) dan berusia sekitar delapan hingga sembilan tahun.*
Pantai Monano di Desa Monano Kecamatan Monano Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, setelah informasi hilangnya satu orang anak berusia sekitar 10 tahun karena diduga terseret ombak telah menyebar luas. (ANTARA/Susanti Sako).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara Mikdad Yeser menginformasikan peristiwa naas tersebut.
"Kebetulan rumah saya berada tepat di tepi Pantai Monano. Kondisi laut sejak sepekan terakhir memang tidak bersahabat. Sehingga gelombang tinggi yang sementara melanda dipastikan belum ramah bagi siapapun yang ingin bermain di pantai," katanya.
Hilangnya satu orang anak tersebut kata Mikdad diinformasikan isterinya melalui pesan Whatsapp.
Baca juga: Wisatawan asal Bali ditemukan tewas akibat terseret arus pantai selatan Sukabumi
"Isteri saya mengirim teks dan video, bahkan sempat histeris dan menangis kencang karena minta tolong berkali-kali, namun kondisi di sekitar pantai sangat sepi, ditambah lagi angin kencang melanda sehingga suara mudah hilang terbawa angin dan gemuruh gelombang pasang," katanya.
Mikdad mengaku ikut membagikan informasi tersebut di grup-grup media sosial sebagai upaya meminta pertolongan secepatnya.
"Kebetulan saya sedang tidak berada di rumah," katanya.
Menurut informasi, pihak Basarnas Pos Gorontalo Utara sementara dalam perjalanan menuju lokasi.
Baca juga: Tim SAR gabungan lanjutkan pencarian anak yang terseret arus sungai
Adelina Rivai warga setempat yang juga isteri Mikdad Yeser mengatakan sebelum peristiwa tersebut, dirinya sempat meminta tiga orang anak laki-laki yang sementara bermain di pantai untuk pulang mengingat cuaca sedang tidak bersahabat.
"Saya beberapa kali meneriaki mereka untuk tidak bermain atau mandi di pantai karena pantai berhias gelombang tinggi dan berangin kencang. Namun, ketiga anak itu tidak mengindahkan. Selang beberapa menit sebelum peristiwa itu terjadi, saya kembali ke rumah yang berjarak sekitar 50 meter dari tepi pantai," katanya.
Namun, karena dihinggapi perasaan tidak enak, Adelina kemudian memilih kembali ke pantai untuk memperingatkan ulang anak-anak tersebut.
Baca juga: Tim SAR gabungan lakukan pencarian dua korban terseret arus di Ciputat Sukabumi
"Saat kembali, melihat hanya dua orang anak yang tersisa. Saya tanya ke mereka yang satunya kemana. Mereka hanya diam dan meneteskan air mata. Rupanya seorang anak tersebut yang hingga kini belum ditemukan, sudah terseret ombak. Saya pun sempat histeris meminta pertolongan. Kemudian menghubungi suami (Mikdad Yeser)," katanya.
Saat ini ratusan warga dan nelayan pemilik jaring sementara melakukan pencarian dengan cara melepas beberapa jaring dengan harapan anak tersebut tersangkut dan dapat diselamatkan.
Belum diketahui jelas identitas lengkap anak tersebut. Namun, dari informasi kedua temannya, mereka duduk di kelas empat Sekolah Dasar (SD) dan berusia sekitar delapan hingga sembilan tahun.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023