Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat kembali menggelar kalender acara tahunan Pesta Rakyat Bogor Sreet Festival Cap Go Meh (CGM) yang ke-15 pada tanggal 11 Februari 2017.

"Pesta Rakyat Bogor Street Festival Cap Go Meh sudah menjadi kalender even Kota Bogor dalam melestarikan seni dan budaya melibatkan semua pihak dari latar belakang berbeda, suku, agama hingga budaya," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, di Balai Kota, Rabu.

Bima menyebutkan, Pesta Rakyat Bogor Street Festival CGM merupakan simbol keberagaman dan pluralisme yang ada di Kota Bogor yang sudah mengakar dari masa ke masa dan dari generasi ke generasi.

Menurutnya, Pesta Rakyat Bogor Street Festival CGM tahun ini dirancang dan dipersiapakan agar berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, acara menampilkan beragam macam kebudayaan.

"Dan tentunya, kegiatan ini membawa harapan-harapan dari semua agama yang ada di Kota Bogor. Kegiatan ini menjadi momentum tempat di saat bangsa tengah diuji dengan persoalan keberagaman dan kemudian menjadi sensitif," katanya.

Bima mengatakan, Pesta Rakyat Bogor Street Festival CGM menjadi wadah pemersatu warga Bogor melalui penampilan kebudayaan yang sangat kuat dengan kebersamaan dan keberagaman.

"Keberagaman itu diturunkan dalam rangkaian kegiatan seperti hiburan dan kebudayaan. Akan ada penampilan kolaborasi marawis serta paduan suara gereja. Ini akan menjadi acara yang berbeda dengan yang lainnya," kata Bima.

Ketua Panitia Pesta Rakyat Bogor Street Festival CGM, Arifin Himawan menyebutkan, tahun ini merupakan tahun ke-15 digelarnya Pesta Rakyat yang awalnya merupakan rangkaian dari perayaan Cap Go Meh warga keturunan Tionghoa.

"Tapi selama tiga tahun terakhir, Cap Go Meh tidak lagi menjadi pestanya masyarakat keturunan Tionghoa, tetapi sudah menjadi pestanya masyarakat Bogor, maka dari itu nama kegiatan inipun sudah menjadi Pesta Rakyat Bogor Street Festival," katanya.

Arifin menyebutkan yang berbeda dari penyelenggaraan tahun sebelumnya, lokasi kegiatan kini sudah dipercantik dengan adanya Lawang Suryakancana yakni gerbang canti yang mencirikan wilayah China Town. Gapura tersebut merupakan program Kota Pusaka yang dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Selain tetap akan ada parade mobil hias 12 shio, serta pertunjukan seni budaya dari 20 komunitas seniman, juga akan ada hiburan seni yang dilakukan di titik-titik sepanjang Jl Surya Kencana hingga Siliwangi," katanya.

Arifin menyebutkan, kegiatan tersebut melibatkan hampir 10 ribu orang peserta, serta panitia. Kegiatan tahunan ini ditargetkan mampu mendatangkan 100 ribu wisatawan dari berbagai daerah.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017