Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan destinasi wisata menjadi tujuan utama sebagian besar pemudik Natal dan Tahun Baru kali ini.
Budi Karya menyampaikan bahwa dari hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi potensi pergerakan untuk Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 kali ini sebesar 107,6 juta orang yang akan bepergian atau 39,8 persen , sedangkan yang tidak bepergian 60 persen. Dibandingkan dengan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 maka kenaikannya sekitar 43 persen
"Dari hasil survei itu juga diketahui bahwa yang tertinggi itu menuju tempat wisata sebanyak 45 persen, pulang kampung 30 persen, merayakan Natal dan Tahun Baru sebanyak 18 persen," ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR terkait persiapan Natal dan Tahun Baru di Jakarta, Selasa.
Dari hal tersebut maka wisata menjadi tujuan utama pemudik Natal dan Tahun Baru, dan untuk tujuan paling banyak ke Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat (Jabar), dan Jabodetabek.
Baca juga: Ingin wisata perbukitan untuk liburan Natal dan Tahun Baru, berkunjunglah ke sini
Untuk asal pemudik paling banyak berasal dari Jatim, diikuti Jabodetabek, Jateng, Jabar dan Sumatera Utara (Sumut).
Terkait moda transportasi yang digunakan oleh pemudik Natal dan Tahun Baru kali ini, maka mobil pribadi menjadi primadona nomor satu sekitar 35 persen, sepeda motor 17 persen, kereta api 13 persen, berikutnya moda angkutan udara, bus dan kapal laut.
"Jadi terdapat atensi yang khusus bagi kita semua karena pergerakan mobil pribadi sangat banyak dan berkaitan dengan keselamatan motor sekitar 17 persen ini bukan jumlah yang sedikit. Oleh karenanya kita harus menyikapinya dengan baik," kata Budi Karya.
Untuk jalur yang diprediksi dilalui oleh mobil adalah tol Trans Jawa 31 persen, Cipularang 19 persen dan Jagorawi sebanyak 15 persen
"Jadi pertaruhan kita kembali lagi di Tol Trans Jawa dan kita harus mempersiapkannya dengan baik," kata Budi Karya.
Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru 2019 tidak ada isu kemacetan
Untuk posko Natal dan Tahun Baru dimulai pada 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2024, dengan terdapat beberapa posko baik di Kemenhub maupun Korlantas Polri.
Budi Karya memperkirakan puncak mudik Natal pada tanggal 22 - 23 Desember 2023 dan puncak arus balik Natal 26-27 Desember 2023.
Sedangkan puncak arus mudik Tahun Baru pada 29 - 30 Desember 2023 dan puncak arus baliknya pada 1-2 Desember 2024.
"Dengan terpecah duanya puncak arus mudik dan arus balik ini maka periode Natal serta Tahun Baru kali ini tidak sebesar periode Lebaran," kata Budi Karya.
Baca juga: Kemenhub memantau puncak arus balik libur Natal hari ini
Untuk angkutan Natal dan Tahun Baru berjalan lancar serta aman, di mana transportasi jalan disiapkan 46 ribu bus dan 13 terminal. untuk penyeberangan kita juga menyiapkan 206 kapal ferry dan 11 lintasan pelabuhan.
Sedangkan untuk kereta api juga siapkan 1.738 angkutan kereta pada 9 Daerah Operasi (Daop) dan 4 divisi regional (Divre).
Sedangkan untuk angkutan laut disiapkan 1.345 angkutan kapal dan 110 pelabuhan. kemudian untuk transportasi udara juga disiapkan 444 pesawat dan 51 bandara.
"Dari hal tersebut memang destinasi wisata menjadi tujuan dari dan ke Bali melalui ASDP itu menjadi perhatian kita, selain yang ke Sumatera melalui pelabuhan penyeberangan ASDP maupun yang melalui Tol Trans Jawa di Jabar dan Jateng," ujar Budi Karya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Budi Karya menyampaikan bahwa dari hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi potensi pergerakan untuk Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 kali ini sebesar 107,6 juta orang yang akan bepergian atau 39,8 persen , sedangkan yang tidak bepergian 60 persen. Dibandingkan dengan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 maka kenaikannya sekitar 43 persen
"Dari hasil survei itu juga diketahui bahwa yang tertinggi itu menuju tempat wisata sebanyak 45 persen, pulang kampung 30 persen, merayakan Natal dan Tahun Baru sebanyak 18 persen," ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR terkait persiapan Natal dan Tahun Baru di Jakarta, Selasa.
Dari hal tersebut maka wisata menjadi tujuan utama pemudik Natal dan Tahun Baru, dan untuk tujuan paling banyak ke Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat (Jabar), dan Jabodetabek.
Baca juga: Ingin wisata perbukitan untuk liburan Natal dan Tahun Baru, berkunjunglah ke sini
Untuk asal pemudik paling banyak berasal dari Jatim, diikuti Jabodetabek, Jateng, Jabar dan Sumatera Utara (Sumut).
Terkait moda transportasi yang digunakan oleh pemudik Natal dan Tahun Baru kali ini, maka mobil pribadi menjadi primadona nomor satu sekitar 35 persen, sepeda motor 17 persen, kereta api 13 persen, berikutnya moda angkutan udara, bus dan kapal laut.
"Jadi terdapat atensi yang khusus bagi kita semua karena pergerakan mobil pribadi sangat banyak dan berkaitan dengan keselamatan motor sekitar 17 persen ini bukan jumlah yang sedikit. Oleh karenanya kita harus menyikapinya dengan baik," kata Budi Karya.
Untuk jalur yang diprediksi dilalui oleh mobil adalah tol Trans Jawa 31 persen, Cipularang 19 persen dan Jagorawi sebanyak 15 persen
"Jadi pertaruhan kita kembali lagi di Tol Trans Jawa dan kita harus mempersiapkannya dengan baik," kata Budi Karya.
Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru 2019 tidak ada isu kemacetan
Untuk posko Natal dan Tahun Baru dimulai pada 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2024, dengan terdapat beberapa posko baik di Kemenhub maupun Korlantas Polri.
Budi Karya memperkirakan puncak mudik Natal pada tanggal 22 - 23 Desember 2023 dan puncak arus balik Natal 26-27 Desember 2023.
Sedangkan puncak arus mudik Tahun Baru pada 29 - 30 Desember 2023 dan puncak arus baliknya pada 1-2 Desember 2024.
"Dengan terpecah duanya puncak arus mudik dan arus balik ini maka periode Natal serta Tahun Baru kali ini tidak sebesar periode Lebaran," kata Budi Karya.
Baca juga: Kemenhub memantau puncak arus balik libur Natal hari ini
Untuk angkutan Natal dan Tahun Baru berjalan lancar serta aman, di mana transportasi jalan disiapkan 46 ribu bus dan 13 terminal. untuk penyeberangan kita juga menyiapkan 206 kapal ferry dan 11 lintasan pelabuhan.
Sedangkan untuk kereta api juga siapkan 1.738 angkutan kereta pada 9 Daerah Operasi (Daop) dan 4 divisi regional (Divre).
Sedangkan untuk angkutan laut disiapkan 1.345 angkutan kapal dan 110 pelabuhan. kemudian untuk transportasi udara juga disiapkan 444 pesawat dan 51 bandara.
"Dari hal tersebut memang destinasi wisata menjadi tujuan dari dan ke Bali melalui ASDP itu menjadi perhatian kita, selain yang ke Sumatera melalui pelabuhan penyeberangan ASDP maupun yang melalui Tol Trans Jawa di Jabar dan Jateng," ujar Budi Karya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023