Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menilai rencana pembangunan jalur alternatif menuju kawasan Puncak Cisarua dari arah utara bisa menjadi solusi bagi permasalahan yang ada di masyarakat setempat.

"Yang penting (jalur alternatif) itu bisa jadi solusi untuk masyarakat kami yang susah keluar rumah jika sedang macet atau sedang pemberlakuan lalu lintas satu jalur menuju Puncak. Lalu, jadi solusi juga untuk jalan di desa yang rusak belum ada pemeliharaan dan kegiatan ekonomi masyarakat yang belum berjalan dengan baik," kata Sekretaris Desa Pasir Angin Kecamatan Mega Mendung Bogor Meid Samsudin di Bogor, Selasa.

Menurut Dia, rute jalan alternatif menuju Puncak Pass dari jalur utara yang dimulai dari arah Tol Sentul Selatan hingga Puncak Pass melewati empat kecamatan dengan jarak sekitar 35-40 Kilometer akan berdampak positif bagi masyarakat luas.

Jalan tersebut memberi solusi atas keluhan warga terhadap kemacetan dan rekayasa lalu lintas satu arah ke Puncak Pass yang membuat warga tidak bisa beraktivitas dengan leluasa dan menurunnya perputaran ekonomi di wilayahnya.

Di Desa Pasir Angin, kata dia, dengan jumlah luas wilayah 434 hektare terdiri dari 25 rukun tetangga (RT) dan dua dusun dari lima rukun warga (RW) jalan alternatif Puncak Pass dari jalur utara bisa memecah kebuntuan aktivitas warga sekitar saat akhir pekan atau hari libur.

Selain itu, sekitar dua km jalan desa dari akses Mbah Rahyah hingga ke perbatasan Kampung Kabandungan, Desa Cipayung Datar menuju tembusan ke Kecamatan Mega Mendung hingga Puncak Pass Cisarua Bogor baru dibeton pada 2009 dengan swadaya masyakarat sehingga sudah perlu perbaikkan.

Meid menyampaikan, kondisi beton itu sudah tidak relevan jika diperuntukkan kebutuhan lalu lintas yang padat.

Ditambah pula kondisi perbatasan jalan Mbah Rahyah- Kabandungan masih tanah.

Oleh sebab itu, implementasi pembangunan jalan alternatif jalur utara pada 2018 yang sudah dicanangkan sejak 1980-an akan mengubah wajah perkampungan di sekitar jalan menjadi perkotaan yang diharapkan tetap asri dengan penataan pinggir jalan yang baik.

Dampak positif lainnya adalah tumbuhnya ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM warga setempat.

"Kami berharap ada semacam area peristirahatan yang isinya juga usaha warga bagi pengendara atau wisatawan yang melintas," ujarnya.

Rute lengkap jalan alternatif Puncak Cisarua Bogor yang direncanakan adalah pertama, dimulai keluar Tol Sentul Selatan ke arah Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, lalu masuk ke Jalan Mbah Rahyah, Desa Pasir Angin hingga Jalan Kampung Kabandungan, Desa Cipayung Datar, lalu melalui Desa Cipayung Girang, Kecamatan Mega Mendung, Cilember keluar di Puncak Pass dekat Wisata Telaga Warna.

Rute kedua, setelah memasuki Desa Cijayanti masuk ke arah kantor desa untuk melalui Jalan Cikatapis ke Jalan Kabandungan dan seterusnya sama seperti jalur pertama.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Adang Suptandar melakukan peninjauan jalan alternatif puncak mulai dari Megamendung-Cilember lalu keluar di Puncak Pas pada Sabtu (21/1).

Peninjauan ini merupakan lanjutan dari peninjauan jalan alternatif Cibereum-Citeko.

Adang menilai bahwa jalur utara ini lebih memungkinkan untuk dibangun dikarenakan hampir seluruh jalan yang nantinya akan dibangun merepakan jalan pemkab dan jalan desa.

"Tinggal kami lihat dan nantinya tentu kami kaji, apakah jalur ini layak untuk dijadikan jalur alternatif," ujar Adang.

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017