Korea Utara disebut berhasil dalam menguji mesin berbahan bakar padat untuk rudal balistik jarak menengah, menurut media resmi pada Rabu.
Perkembangan dalam rudal balistik jarak menengah Korut tersebut menjadi perhatian karena mesinnya dapat dipersiapkan untuk diluncurkan lebih cepat dibandingkan menggunakan bahan bakar cair.
Pyongyang sukses melakukan uji jet darat pertama dari mesin tahap pertama pada Sabtu dan mesin tahap kedua pada Selasa, menurut Kantor Berita Sentral Korea Utara (KCNA).
Baca juga: AS, Jepang, Korsel pertama kalinya gelar latihan bersama di udara pada Minggu
Sebuah rudal balistik jarak menengah yang ditembakkan dari Korut dinilai dapat mencapai Jepang, yang menjadi tempat beberapa pangkalan militer AS. Uji tersebut sekali lagi menegaskan keandalan dan kestabilan teknologi perancangan dan manufaktur mesin bahan bakar padat berkekuatan tinggi di negara ini, kata KCNA.
Eksperimen tersebut adalah sebuah "proses penting untuk lebih meningkatkan kemampuan menyerang strategis" pasukan Korut dalam menghadapi “lingkungan keamanan yang buruk dan tidak stabil” di mana “musuh akan menjadi lebih kejam dalam kolusi dan hubungan militer mereka,” lanjut KCNA.
Laporan itu tampaknya mengacu pada gerakan yang dilakukan AS bersama dua sekutu Asia mereka, Korea Selatan dan Jepang.
Baca juga: Gedung Putih: Korea Utara pasok senjata ke Rusia
Di San Fransisco pada Selasa, pejabat menteri luar negeri dari ketiga negara setuju untuk meningkatkan kerja sama dalam menghadapi ancaman rudal Korut.
Washington, Seoul dan Tokyo sedang mempersiapkan untuk memulai sebuah sistem pada akhir tahun ini yang memungkinkan pertukaran informasi secara cepat mengenai rudal Korea Utara.
Rudal berbahan bakar padat tidak memerlukan pengisian bahan bakar sebelum diluncurkan seperti rudal berbahan bakar cair, sehingga menyulitkan negara lain untuk mendeteksi persiapan peluncuran untuk memberikan kemampuan serangan pencegahan dan pembalasan yang lebih baik.
Baca juga: KCNA: Korea Utara luncurkan 2 rudal balistik bagian dari latihan serangan nuklir taktis pada 30 Agustus malam
Pengujian itu dilakukan setelah Korut pada awal bulan menetapkan Sabtu depan sebagai "Hari Industri Rudal" untuk merayakan peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-17 pada hari yang sama tahun lalu.
Pyongyang juga diperkirakan meluncurkan satelit mata-mata militer segera menyusul upaya yang gagal pada Mei dan Agustus. Negara itu mengatakan upaya ketiga akan dilakukan pada Oktober.
Sumber: Kyodo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Perkembangan dalam rudal balistik jarak menengah Korut tersebut menjadi perhatian karena mesinnya dapat dipersiapkan untuk diluncurkan lebih cepat dibandingkan menggunakan bahan bakar cair.
Pyongyang sukses melakukan uji jet darat pertama dari mesin tahap pertama pada Sabtu dan mesin tahap kedua pada Selasa, menurut Kantor Berita Sentral Korea Utara (KCNA).
Baca juga: AS, Jepang, Korsel pertama kalinya gelar latihan bersama di udara pada Minggu
Sebuah rudal balistik jarak menengah yang ditembakkan dari Korut dinilai dapat mencapai Jepang, yang menjadi tempat beberapa pangkalan militer AS. Uji tersebut sekali lagi menegaskan keandalan dan kestabilan teknologi perancangan dan manufaktur mesin bahan bakar padat berkekuatan tinggi di negara ini, kata KCNA.
Eksperimen tersebut adalah sebuah "proses penting untuk lebih meningkatkan kemampuan menyerang strategis" pasukan Korut dalam menghadapi “lingkungan keamanan yang buruk dan tidak stabil” di mana “musuh akan menjadi lebih kejam dalam kolusi dan hubungan militer mereka,” lanjut KCNA.
Laporan itu tampaknya mengacu pada gerakan yang dilakukan AS bersama dua sekutu Asia mereka, Korea Selatan dan Jepang.
Baca juga: Gedung Putih: Korea Utara pasok senjata ke Rusia
Di San Fransisco pada Selasa, pejabat menteri luar negeri dari ketiga negara setuju untuk meningkatkan kerja sama dalam menghadapi ancaman rudal Korut.
Washington, Seoul dan Tokyo sedang mempersiapkan untuk memulai sebuah sistem pada akhir tahun ini yang memungkinkan pertukaran informasi secara cepat mengenai rudal Korea Utara.
Rudal berbahan bakar padat tidak memerlukan pengisian bahan bakar sebelum diluncurkan seperti rudal berbahan bakar cair, sehingga menyulitkan negara lain untuk mendeteksi persiapan peluncuran untuk memberikan kemampuan serangan pencegahan dan pembalasan yang lebih baik.
Baca juga: KCNA: Korea Utara luncurkan 2 rudal balistik bagian dari latihan serangan nuklir taktis pada 30 Agustus malam
Pengujian itu dilakukan setelah Korut pada awal bulan menetapkan Sabtu depan sebagai "Hari Industri Rudal" untuk merayakan peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-17 pada hari yang sama tahun lalu.
Pyongyang juga diperkirakan meluncurkan satelit mata-mata militer segera menyusul upaya yang gagal pada Mei dan Agustus. Negara itu mengatakan upaya ketiga akan dilakukan pada Oktober.
Sumber: Kyodo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023