Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Profesor Lukman S Thahir menyatakan perguruan tinggi Islam negeri yang dipimpinnya akan segera menerima mahasiswa baru dari keluarga non-muslim.
"Generasi muda non-muslim adalah komponen bangsa Indonesia yang berhak mendapat akses pendidikan tinggi, sama seperti komponen masyarakat lainnya," kata Profesor Lukman S Thahir, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, dalam Kegiatan Kementerian Agama tentang tringulasi pengukuran pemahaman mahasiswa baru PTKIN tentang moderasi beragama.
Penerimaan mahasiswa baru non-muslim, menjadi salah satu upaya optimalisasi pembangunan generasi muda Sulteng yang moderat secara intelektual dan moral/perilaku melalui pendekatan moderasi beragama.
Oleh karena itu, Rektor menyatakan bahwa penerimaan mahasiswa baru non-muslim, tidak hanya terfokus pada satu fakultas tertentu, tetapi semua fakultas termasuk pascasarjana.
Baca juga: Rektor UIN: BOPTN harus menopang pencapaian target program unggulan Kemenag
"Sehingga apabila ada generasi muda non-muslim Sulteng yang ingin belajar Bahasa Arab, maka UIN Datokarama memberikan akses untuk generasi muda belajar Bahasa Arab jenjang strata satu," mata Profesor Lukman S Thahir yang juga sebagai Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Sulteng.
Lukman S Thahir yang merupakan Guru Besar sekaligus Pakar Filsafat Agama menceritakan pengalamannya saat menimba ilmu di jenjang strata dua dan tiga, di mana sebahagian dosennya dari kalangan non-muslim, yang mengawali pelajaran di kelas dengan Bahasa Arab.
"Artinya bahwa generasi muda non-muslim juga perlu mempelajari pelajaran atau mata kuliah mengenai keislaman dan keagamaan, selain ilmu - ilmu umum," ucapnya.
"Oleh karena itu, saya akan pasti membuka penerimaan mahasiswa baru non-muslim," tegasnya.
Baca juga: UIN Datokarama Palu bantu bangun dan kembangkan kemandirian pondok pesantren
Ia mengatakan bahwa UIN Datokarama sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama dalam penerimaan mahasiswa baru, harus mengedepankan pendekatan inklusif yaitu, kampus yang dapat diakses oleh semua kalangan, tanpa membatasi latar belakang apapun.
Dengan demikian, tidak hanya satu golongan saja yang ada di UIN Datokarama. Tetapi semua golongan ada, sehingga nampak kemajemukan, yang kemudian dikelola dengan baik dengan prinsip moderasi beragama dan wawasan kebangsaan.
"Saya perlu pertegas bahwa, mahasiswa non-muslim juga berhak menerima semua komponen beasiswa dalam jenjang strata satu, tidak ada alasan yang mendasar untuk tidak memberikan beasiswa kepada anak - anak kita dari keluarga non-muslim," tegasnya.
Sebelumnya Staf Khusus Menteri Agama Bidang Toleransi, Radikalisme dan Pesantren, Mohammad Nurruzzaman menyatakan umat beragama dari semua agama di Indonesia berhak untuk kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama.
Baca juga: Rektor minta alumni UIN Palu jadi perekat persatuan di tengah kemajemukan sosial
Nurruzzaman mengatakan bahwa perguruan tinggi keagamaan (PTK) di bawah naungan Kemenag, merupakan kampusnya semua umat beragama.
Dengan demikian, ujar dia, semua umat beragama dari agama apapun berhak untuk kuliah atau mengenyam pendidikan S1, S2 dan S3 di PTK naungan Kemenag.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Generasi muda non-muslim adalah komponen bangsa Indonesia yang berhak mendapat akses pendidikan tinggi, sama seperti komponen masyarakat lainnya," kata Profesor Lukman S Thahir, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, dalam Kegiatan Kementerian Agama tentang tringulasi pengukuran pemahaman mahasiswa baru PTKIN tentang moderasi beragama.
Penerimaan mahasiswa baru non-muslim, menjadi salah satu upaya optimalisasi pembangunan generasi muda Sulteng yang moderat secara intelektual dan moral/perilaku melalui pendekatan moderasi beragama.
Oleh karena itu, Rektor menyatakan bahwa penerimaan mahasiswa baru non-muslim, tidak hanya terfokus pada satu fakultas tertentu, tetapi semua fakultas termasuk pascasarjana.
Baca juga: Rektor UIN: BOPTN harus menopang pencapaian target program unggulan Kemenag
"Sehingga apabila ada generasi muda non-muslim Sulteng yang ingin belajar Bahasa Arab, maka UIN Datokarama memberikan akses untuk generasi muda belajar Bahasa Arab jenjang strata satu," mata Profesor Lukman S Thahir yang juga sebagai Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Sulteng.
Lukman S Thahir yang merupakan Guru Besar sekaligus Pakar Filsafat Agama menceritakan pengalamannya saat menimba ilmu di jenjang strata dua dan tiga, di mana sebahagian dosennya dari kalangan non-muslim, yang mengawali pelajaran di kelas dengan Bahasa Arab.
"Artinya bahwa generasi muda non-muslim juga perlu mempelajari pelajaran atau mata kuliah mengenai keislaman dan keagamaan, selain ilmu - ilmu umum," ucapnya.
"Oleh karena itu, saya akan pasti membuka penerimaan mahasiswa baru non-muslim," tegasnya.
Baca juga: UIN Datokarama Palu bantu bangun dan kembangkan kemandirian pondok pesantren
Ia mengatakan bahwa UIN Datokarama sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama dalam penerimaan mahasiswa baru, harus mengedepankan pendekatan inklusif yaitu, kampus yang dapat diakses oleh semua kalangan, tanpa membatasi latar belakang apapun.
Dengan demikian, tidak hanya satu golongan saja yang ada di UIN Datokarama. Tetapi semua golongan ada, sehingga nampak kemajemukan, yang kemudian dikelola dengan baik dengan prinsip moderasi beragama dan wawasan kebangsaan.
"Saya perlu pertegas bahwa, mahasiswa non-muslim juga berhak menerima semua komponen beasiswa dalam jenjang strata satu, tidak ada alasan yang mendasar untuk tidak memberikan beasiswa kepada anak - anak kita dari keluarga non-muslim," tegasnya.
Sebelumnya Staf Khusus Menteri Agama Bidang Toleransi, Radikalisme dan Pesantren, Mohammad Nurruzzaman menyatakan umat beragama dari semua agama di Indonesia berhak untuk kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama.
Baca juga: Rektor minta alumni UIN Palu jadi perekat persatuan di tengah kemajemukan sosial
Nurruzzaman mengatakan bahwa perguruan tinggi keagamaan (PTK) di bawah naungan Kemenag, merupakan kampusnya semua umat beragama.
Dengan demikian, ujar dia, semua umat beragama dari agama apapun berhak untuk kuliah atau mengenyam pendidikan S1, S2 dan S3 di PTK naungan Kemenag.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023