Perum Bulog mengantongi kontrak impor beras sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan 1,5 juta sebagai upaya memperkuat cadangan beras pemerintah hingga 2024.

“Walaupun pemerintah memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton, namun pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri,” kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto di Jakarta, Jumat.

Suyamto menjelaskan stok beras yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,45 juta ton, kemudian dengan tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini maka jumlahnya akan makin kuat untuk memenuhi kebutuhan penyaluran sampai dengan tahun depan dalam upaya mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.

Baca juga: Presiden Jokowi periksa stok beras di gudang Bulog Bogor-Jakarta
Baca juga: Bulog berencana impor beras 500 ribu ton diperuntukan hanya sebagai cadangan pemerintah

Terkait asal negara impor, Suyamto menegaskan bahwa Bulog akan melaksanakan penugasan importasi beras dari negara mana saja yang memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan.

“Saat ini kami sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar. Selanjutnya kami juga akan menjajaki dengan India dan Kamboja maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan”, ucapnya.
Walaupun pemerintah memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum Bulog sebanyak 1,5 juta ton, namun pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023