Purwakarta (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mulai menggulirkan kegiatan menanam bibit tanaman cabai secara serentak di seluruh sekolah di Purwakarta.

"Anak sekolah harus diajarkan agar produktif dalam menjawab persoalan pangan di wilayahnya, bukan sibuk bermain `gadget`," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Purwakarta, Selasa.

Saat ini harga cabai di beberapa pasar tradisional Purwakarta sudah mencapai Rp130-150 ribu perkilogram.

Terjadinya kenaikan harga cabai itu mestinya bisa teratasi jika masyarakat membiasakan diri menanam tanaman cabai, seperti yang dilakukan masyarakat dahulu.

"Kalau menanam sudah biasa dilakukan di sekolah Purwakarta. Berbagai jenis tanaman mulai dari padi, sayur dan palawija pernah ditanam, panennya berhasil. Sekarang, kita fokus tanam cabai," kata Dedi.

Saat kegiatan menanam bibit tanaman cabai serentak di sekolah-sekolah, ia meminta agar para penyuluh di Purwakarta memberikan edukasi aplikatif kepada para pelajar di daerah tersebut.

Para guru biologi juga diminta untuk mengarahkan pelajar untuk mengaplikasikan setiap materi yang diajarkan sehingga pelajaran yang disampaikan terintegrasi dengan pertanian.

"Jadi penyuluh pertanian jangan hanya mengadvokasi petani, tetapi harus mulai turun ke sekolah-sekolah, mengedukasi pelajar kalau menanam itu menyenangkan," katanya.

Bupati mengatakan ada sekitar 150 ribu siswa di berbagai daerah di Purwakarta sehingga jika setiap siswa menanam lima bibit tanaman saja, maka akan ada 750 ribu pohon yang berhasil ditanam.

"Kalau tanamannya itu berhasil panen, bayangkan sendiri hasilnya," kata dia.

Khusus tanaman cabai rawit, Bupati mengimbau agar penanaman bibit disesuaikan dengan jenjang kelas pelajar seperti pelajar Kelas 9 harus menanam bibit cabai sebanyak sembilan bibit di rumah dan sembilan bibit tanaman di sekolah. 

Pewarta: M Ali Khumaini

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017