Periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan ada empat varietas kedelai berumur genjah hasil mutasi iradiasi sinar gamma.
"Kami punya empat varietas yang umurnya genjah, jadi di bawah 70 hari sudah panen itu namanya Gamasugen 1, Gamasugen 2, Sugentan 1, dan Sugentan 2," kata Koordinator Kelompok Riset Mutagenesis Radiasi Tanaman, Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi BRIN Winda Puspitasari di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan sebagai perbandingan, di Indonesia terdapat dua varietas kedelai yang terkenal di kalangan petani kedelai, yakni varietas Grobogan dan Anjasmoro yang memiliki masa panen masing-masing 76 dan 85 hari.
Sedangkan empat varietas unggul hasil iradiasi gamma tersebut berusia 66-68 hari.
Baca juga: Anggota MIND ID PT Bukit Asam dan BRIN dorong inovasi industri EBT
Baca juga: BRIN kembangkan inovasi teknologi alternatif pengolahan emas tanpa merkuri
Winda menjelaskan empat varietas kedelai berumur genjah ini, merupakan varietas hasil mutasi melalui penerapan teknologi nuklir pada pemuliaan tanaman.
Teknologi ini bertujuan mengubah genetik tanaman, untuk memperbaiki sifat tanaman agar menjadi lebih baik, dan unggul dibandingkan dengan induknya.
Ia mengatakan iradiasi sinar gamma menargetkan genetik DNA kedelai, sehingga mutasi yang terjadi diharapkan dapat menghasilkan sifat-sifat baru yang diinginkan, seperti memendekkan umur panen.
Lebih lanjut Ia mengatakan, selain memiliki masa panen yang genjah, produksi dari varietas kedelai mutasi ini rata-rata mencapai sekitar 2,5 ton per hektare.
Baca juga: Delameta - BRIN kerja sama majukan inovasi nasional
"Kalau di petani kedelai produktivitas paling tinggi baru mencapai 1,5 ton per hektare, sedangkan di tingkat penelitian rata-rata yang kami lepas itu hampir 3 ton per hektare, bahkan target penelitian untuk potensi hasil kedelai saat ini harus di atas 3,5 ton per hektare," katanya.
Di samping 15 varietas kedelai, hingga 2023 dengan memanfaatkan teknik mutasi iradiasi sinar gamma, BRIN telah berhasil melepas 35 varietas unggul padi, tiga sorgum, dua kacang hijau, satu kacang tanah, satu gandum, satu kapas, serta satu varietas pisang dari hasil mutasi iradiasi gamma.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Kami punya empat varietas yang umurnya genjah, jadi di bawah 70 hari sudah panen itu namanya Gamasugen 1, Gamasugen 2, Sugentan 1, dan Sugentan 2," kata Koordinator Kelompok Riset Mutagenesis Radiasi Tanaman, Pusat Riset Teknologi Proses Radiasi BRIN Winda Puspitasari di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan sebagai perbandingan, di Indonesia terdapat dua varietas kedelai yang terkenal di kalangan petani kedelai, yakni varietas Grobogan dan Anjasmoro yang memiliki masa panen masing-masing 76 dan 85 hari.
Sedangkan empat varietas unggul hasil iradiasi gamma tersebut berusia 66-68 hari.
Baca juga: Anggota MIND ID PT Bukit Asam dan BRIN dorong inovasi industri EBT
Baca juga: BRIN kembangkan inovasi teknologi alternatif pengolahan emas tanpa merkuri
Winda menjelaskan empat varietas kedelai berumur genjah ini, merupakan varietas hasil mutasi melalui penerapan teknologi nuklir pada pemuliaan tanaman.
Teknologi ini bertujuan mengubah genetik tanaman, untuk memperbaiki sifat tanaman agar menjadi lebih baik, dan unggul dibandingkan dengan induknya.
Ia mengatakan iradiasi sinar gamma menargetkan genetik DNA kedelai, sehingga mutasi yang terjadi diharapkan dapat menghasilkan sifat-sifat baru yang diinginkan, seperti memendekkan umur panen.
Lebih lanjut Ia mengatakan, selain memiliki masa panen yang genjah, produksi dari varietas kedelai mutasi ini rata-rata mencapai sekitar 2,5 ton per hektare.
Baca juga: Delameta - BRIN kerja sama majukan inovasi nasional
"Kalau di petani kedelai produktivitas paling tinggi baru mencapai 1,5 ton per hektare, sedangkan di tingkat penelitian rata-rata yang kami lepas itu hampir 3 ton per hektare, bahkan target penelitian untuk potensi hasil kedelai saat ini harus di atas 3,5 ton per hektare," katanya.
Di samping 15 varietas kedelai, hingga 2023 dengan memanfaatkan teknik mutasi iradiasi sinar gamma, BRIN telah berhasil melepas 35 varietas unggul padi, tiga sorgum, dua kacang hijau, satu kacang tanah, satu gandum, satu kapas, serta satu varietas pisang dari hasil mutasi iradiasi gamma.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023