Bogor (Antara Megapolitan) - Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor, Jawa Barat menggunakan segway (kendaraan listrik beroda dua) sebagai tunggangan baru dalam menjalankan tugas berpatroli di fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya dan Istana Bogor.

"Kita punya tiga unit segway, digunakan untuk mendukung kinerja petugas Satpol PP dalam berpatroli di fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya dan Istana Bogor," kata Kepala Satpol PP Kota Bogor Herry Karnadi kepada Antara, Minggu.

Herry mengatakan pengoperasian segway baru dilakukan awal Januari 2017, merupakan sarana transportasi baru untuk mendukung operasional Satpol PP yang dibeli dari pengadaan barang dan jasa milik instansi pemerintah tersebut.

Segway setiap hari pada jam-jam tertentu, terutama di akhir pekan seiring meningkatnya aktivitas masyarakat yang menggunakan fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya dan Istana Bogor.

"Segway ini untuk memudahkan pengawasan oleh petugas Satpol PP, selain dengan segway juga ada petugas yang berpatroli menggunakan sepeda," katanya.

Satpol PP mengerahkan enam petugas yang mengawasi fasilitas pedestrian seputar Istana dan Kebun Raya Bogor selama 24 jam, terbagi dalam tiga shift satu shift terdiri dari dua petugas.

"Kecuali akhir pekan, ada tiga personel setiap shiftnya," kata dia.

Sesuai dengan fungsi pedestrian untuk berjalan kaki, lari, dan sepeda. Pengawasan fasilitas pedestrian agar digunakan sesuai peruntukkannya dilakukan dengan menggunakan transportasi yang ramah lingkungan yakni sepeda dan segway.

Petugas Satpol PP mengawasi agar fasilitas digunakan sesuai fungsinya, tidak digunakan untuk berjualan dan juga untuk parkir kendaraan, maupun masyarakat yang menyalagunakan peruntukkannya.

Setiap hari petugas berpatroli, keliling memonitor fasilitas pedestrian, sesuai instruksi wali kota, bebas dari pedagang dan aktivitas negatif, ini bagian dari pengawasan Perda Nomor 8 Tahun 2006 tentang ketertiban umum, katanya.

Ia mengatakan segway dapat beroperasi sejauh 20 km menggunakan daya listrik. Untuk mengisi ulang daya memerlukan waktu empat jam. Fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya dan Istana Bogor memiliki jarak tempuh 4,5 km.

"Sesuai instruksi Wali Kota yang menginginkan kawasan seputar Kebun Raya dan Istana Bogor sebagai kawasan tertib lalu lintas, PKL dan kebersihan, sehingga monitor terus dilakukan," katanya.

Fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya dan Istana Bogor dibangun untuk mendorong masyarakat berjalan kaki, dan bersepeda. Salah satu upaya mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, mengurai kemacetan. Fasilitas dilengkapi jalur sepeda dan pejalan kaki, rencananya akan diluncurkan pekan depan.

Walau belum diresmikan, masyarakat sudah memanfaatkan fasilitas pedestrian terbesar di pusat kota. Bahkan beberapa sudah ada yang berinisiatif membuat penyewaan sepeda bagi pengunjung yang berwisata ke Kota Bogor.

"Saya liat sudah ada yang menyewakan sepeda ontel di pedestrian, ini perlu efek positif ada lahan ekonomi buat masyarakat. Tapi kita pastikan, jangan sampai menggunakan fasilitas pedestrian untuk parkir penyewaan sepeda," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.


Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017