Hasil survei teranyar dari Indikator Politik Indonesia mencatat bahwa mayoritas publik optimistis pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi, lapangan kerja, bisnis, teknologi, dan lain sebagainya.

“Kami tanya setuju/tidak setuju IKN mendorong pertumbuhan, mayoritas setuju dengan pendapat bahwa IKN mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei bertajuk “Pergeseran Dukungan Partai dan Capres Jelang Pendaftaran Capres dan Cawapres 2024” sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia di Jakarta, Jumat.

Hasil survei mencatat sebanyak 58,4 responden menyatakan setuju bahwa pembangunan IKN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sedangkan 28,7 persen lainnya menyatakan kurang/tidak setuju pembangunan IKN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Adapun sebanyak 13 persen sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Burhanuddin mengatakan bahwa dari 80,2 persen yang mengetahui rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Pulau Kalimantan, sebanyak 56,2 persen, di antaranya menyatakan setuju.

Temuan survei pun memperlihatkan dukungan publik yang menyatakan setuju atas rencana pemindahan ibu kota ke IKN itu mengalami tren peningkatan.

”Ada peningkatan yang setuju, sebelumnya sebelum (sekitar) 48 persen di dua survei (pada) dua atau tiga tahun terakhir, sekarang 56,2 persen yang setuju,” ucapnya.

Berdasarkan wilayahnya, hasil survei mencatat bahwa di daerah-daerah yang dekat dengan DKI Jakarta maka tingkat kesetujuan publik atas pemindahan ibu kota ke IKN tampak kecil. Misalnya, DKI Jakarta (36 persen), Banten (38,3 persen), dan Jawa Barat (46,9 persen).

Adapun, lanjut dia, basis partai politik dengan tingkat persetujuan rendah atas dukungan pemindahan ibu kota ke IKN adalah basis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yakni di kisaran angka 30 persen.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023