Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) berkolaborasi dengan mitra industri menggelar Proyek Based Learning (PBL) Expo dengan menghadirkan karya-karya yang inovatif.
"Produk dari BPL ini sudah ditingkatkan menjadi produk hilirisasi karena PNJ adalah BLU dan kita mengharapkan pengembangan dari produk kita menjadi income untuk PNJ," kata Wakil Direktur Bidang Akademik PNJ Nunung Martina di sela-sela acara PBL di Aula Perpustakaan PNJ Depok, Rabu.
Ia mengatakan PBL expo ini dalam proses belajar mahasiswa untuk menghasilkan suatu produk yang diinginkan masyarakat. Jadi permasalahan masyarakat dijadikan project agar langsung memberikan nilai kepada mereka.
Selain memamerkan karya mahasiswa, juga diadakan seminar dengan narasumber yang ahli di bidangnya dan workshop PBL yang dipaparkan oleh mahasiswa.
Baca juga: Politeknik Negeri Jakarta sampai saat ini telah hasilkan lulusan 43.979 orang
Kegiatan PBL ini berlangsung selama tiga hari, dimulai dari 18 hingga 20 Oktober 2023.
Dalam expo ini, mahasiswa memamerkan beragam proyek yang menggabungkan kreatifitas dan solusi teknologi terkini dari seluruh program studi yang ada di PNJ.
Ia mengatakan PBL terselenggara atas dukungan semua program studi dan mitra mitra yang terbangun selama ini.
Menurut dia, PBL Expo tidak hanya memiliki dampak internal di kalangan mahasiswa dan kampus, tetapi juga memiliki hubungan erat dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digagas oleh pemerintah yang memungkinkan mahasiswa berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Baca juga: Politeknik Negeri Jakarta menerima kunjungan CEAIE China
Sementara itu Ketua Pelaksana PBL EXPO PNJ 2023 Novi Purnama Sari mengatakan acara ini melibatkan mitra industri, siswa-siswi SMK/SMA se-Jabodetabek serta narasumber teknik/non-teknik yang memberikan pemaparan materi yang menarik serta motivasi kepada audience.
Selain itu, kata dia, juga dilakukan sosialisasi adanya beasiswa dari Taiwan.
Penyelenggaraan PBL Expo x Competitive Fund 2023, PNJ berkomitmen untuk terus mendorong perkembangan inovasi di kalangan mahasiswa, memberikan wadah bagi ide-ide kreatif, dan menjalin kemitraan yang kokoh dengan industri untuk kemajuan bersama.
PNJ memiliki visi untuk menjadi Politeknik Unggul Bertaraf Internasional Untuk Mendukung Daya Saing Bangsa, sehingga selalu berupaya untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan professional sesuai dengan standar kebutuhan industri.
Baca juga: PNJ kerja sama dengan LiuGong dan LVTC China dalam pendirian CEC
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan metode pembelajaran sistematis yang melibatkan mahasiswa dalam mempelajari pengetahuan penting dan 21st Century Skills melalui sebuah real-world project yang terstruktur, kompleks dan otentik.
Pembelajaran ini dikenal dengan istilah Project Based Learning. Project-Based Learning (PBL) adalah metode pendidikan yang berfokus pada pemberian tugas atau proyek kepada mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran tertentu melalui pengalaman praktis.
Pendekatan ini berbeda dari pembelajaran konvensional yang seringkali lebih terpusat pada kuliah, bacaan, atau pelajaran teoritis.
21st Century Skills, mengacu pada sekumpulan kemampuan, pengetahuan, dan karakteristik pribadi yang dianggap penting untuk berhasil dalam dunia yang terus berubah dan berkembang pada abad ke-21.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Produk dari BPL ini sudah ditingkatkan menjadi produk hilirisasi karena PNJ adalah BLU dan kita mengharapkan pengembangan dari produk kita menjadi income untuk PNJ," kata Wakil Direktur Bidang Akademik PNJ Nunung Martina di sela-sela acara PBL di Aula Perpustakaan PNJ Depok, Rabu.
Ia mengatakan PBL expo ini dalam proses belajar mahasiswa untuk menghasilkan suatu produk yang diinginkan masyarakat. Jadi permasalahan masyarakat dijadikan project agar langsung memberikan nilai kepada mereka.
Selain memamerkan karya mahasiswa, juga diadakan seminar dengan narasumber yang ahli di bidangnya dan workshop PBL yang dipaparkan oleh mahasiswa.
Baca juga: Politeknik Negeri Jakarta sampai saat ini telah hasilkan lulusan 43.979 orang
Kegiatan PBL ini berlangsung selama tiga hari, dimulai dari 18 hingga 20 Oktober 2023.
Dalam expo ini, mahasiswa memamerkan beragam proyek yang menggabungkan kreatifitas dan solusi teknologi terkini dari seluruh program studi yang ada di PNJ.
Ia mengatakan PBL terselenggara atas dukungan semua program studi dan mitra mitra yang terbangun selama ini.
Menurut dia, PBL Expo tidak hanya memiliki dampak internal di kalangan mahasiswa dan kampus, tetapi juga memiliki hubungan erat dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digagas oleh pemerintah yang memungkinkan mahasiswa berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Baca juga: Politeknik Negeri Jakarta menerima kunjungan CEAIE China
Sementara itu Ketua Pelaksana PBL EXPO PNJ 2023 Novi Purnama Sari mengatakan acara ini melibatkan mitra industri, siswa-siswi SMK/SMA se-Jabodetabek serta narasumber teknik/non-teknik yang memberikan pemaparan materi yang menarik serta motivasi kepada audience.
Selain itu, kata dia, juga dilakukan sosialisasi adanya beasiswa dari Taiwan.
Penyelenggaraan PBL Expo x Competitive Fund 2023, PNJ berkomitmen untuk terus mendorong perkembangan inovasi di kalangan mahasiswa, memberikan wadah bagi ide-ide kreatif, dan menjalin kemitraan yang kokoh dengan industri untuk kemajuan bersama.
PNJ memiliki visi untuk menjadi Politeknik Unggul Bertaraf Internasional Untuk Mendukung Daya Saing Bangsa, sehingga selalu berupaya untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan professional sesuai dengan standar kebutuhan industri.
Baca juga: PNJ kerja sama dengan LiuGong dan LVTC China dalam pendirian CEC
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan metode pembelajaran sistematis yang melibatkan mahasiswa dalam mempelajari pengetahuan penting dan 21st Century Skills melalui sebuah real-world project yang terstruktur, kompleks dan otentik.
Pembelajaran ini dikenal dengan istilah Project Based Learning. Project-Based Learning (PBL) adalah metode pendidikan yang berfokus pada pemberian tugas atau proyek kepada mahasiswa untuk mengembangkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran tertentu melalui pengalaman praktis.
Pendekatan ini berbeda dari pembelajaran konvensional yang seringkali lebih terpusat pada kuliah, bacaan, atau pelajaran teoritis.
21st Century Skills, mengacu pada sekumpulan kemampuan, pengetahuan, dan karakteristik pribadi yang dianggap penting untuk berhasil dalam dunia yang terus berubah dan berkembang pada abad ke-21.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023