Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, menyoroti siswa SDN Cidokom 2, Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di lantai.
Menanggapi hal itu, dia di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk memprioritaskan pengadaan meubelair sekolah dan merehabilitasi ruang kelas yang rusak.
"Karena kalau bicara soal kemampuan anggaran pada saat ini untuk SD dan SMP yang dibutuhkan, karena yang dibutuhkan hampir setengah APBD kita. Makanya kita bertahap, tidak bisa kita cukupi semuanya sekaligus," ungkapnya.
Baca juga: DPRD Bogor minta KPAID bantu Raperda Perlindungan Perempuan dan Anak
Baca juga: Ketua DPRD Bogor minta Satpol PP tertibkan alat peraga partai tidak sesuai ketentuan
Ia mengakui bahwa masih banyak SD dan SMP di Kabupaten Bogor yang perlu rehabilitasi dan juga membutuhkan tambahan alat penunjang KBM, seperti bangku dan meja.
Menurut dia, penambahan ruang kelas baru, rehabilitasi kelas, hingga penambahan alat penunjang KBM tidak dapat dipenuhi seluruhnya dalam satu tahun penganggaran APBD.
"Maka tiap tahun kita anggarkan bertahap, rutin setiap tahun. Mudah mudahan pengalokasiannya betul-betul sesuai yang membutuhkan prioritas utama dulu," paparnya.
Baca juga: Ketua DPRD Bogor perkirakan APBD 2024 meningkat capai Rp10 triliun
Ia mengingatkan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk lebih memprioritaskan sekolah-sekolah dengan kebutuhan mendesak.
Diketahui, puluhan siswa kelas IV SDN Cidokom 2 terpaksa melaksanakan KBM hanya dengan beralaskan lantai. Hal ini karena kurangnya ruang kelas dan meubelair yang dimiliki sekolah tersebut.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Menanggapi hal itu, dia di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk memprioritaskan pengadaan meubelair sekolah dan merehabilitasi ruang kelas yang rusak.
"Karena kalau bicara soal kemampuan anggaran pada saat ini untuk SD dan SMP yang dibutuhkan, karena yang dibutuhkan hampir setengah APBD kita. Makanya kita bertahap, tidak bisa kita cukupi semuanya sekaligus," ungkapnya.
Baca juga: DPRD Bogor minta KPAID bantu Raperda Perlindungan Perempuan dan Anak
Baca juga: Ketua DPRD Bogor minta Satpol PP tertibkan alat peraga partai tidak sesuai ketentuan
Ia mengakui bahwa masih banyak SD dan SMP di Kabupaten Bogor yang perlu rehabilitasi dan juga membutuhkan tambahan alat penunjang KBM, seperti bangku dan meja.
Menurut dia, penambahan ruang kelas baru, rehabilitasi kelas, hingga penambahan alat penunjang KBM tidak dapat dipenuhi seluruhnya dalam satu tahun penganggaran APBD.
"Maka tiap tahun kita anggarkan bertahap, rutin setiap tahun. Mudah mudahan pengalokasiannya betul-betul sesuai yang membutuhkan prioritas utama dulu," paparnya.
Baca juga: Ketua DPRD Bogor perkirakan APBD 2024 meningkat capai Rp10 triliun
Ia mengingatkan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk lebih memprioritaskan sekolah-sekolah dengan kebutuhan mendesak.
Diketahui, puluhan siswa kelas IV SDN Cidokom 2 terpaksa melaksanakan KBM hanya dengan beralaskan lantai. Hal ini karena kurangnya ruang kelas dan meubelair yang dimiliki sekolah tersebut.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023