Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyatakan antisipasi pengamanan rangkaian pemilihan umum (pemilu) 2024 di daerahnya yang juga sebagai domisili atau kediaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi konsentrasi tersendiri untuk aparat gabungan TNI, Polri dan pemerintah kota.
"Bogor ini kan VVIP, karena domisili presiden, ada tamu negara, pimpinan negara, karena itu menjadi target utama biasanya, kalau ada aksi-aksi masa. Saya kira itu yang harus kita antisipasi," kata dia, usai menjadi pemimpin apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata Lodaya 2023-2024 di Lapangan GOR Pajajaran, Selasa.
Baca juga: Kapolri pimpin apel gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024 untuk pengamanan Pemilu
Namun demikian, kata dia, Kota Bogor sudah berpengalaman dalam membangun sistem, berkoordinasi dan berkolaborasi antara pemerintah kota, TNI, Polri, tokoh masyarakat, ulama dan unsur masyarakat lain.
"Kita rapatkan barisan dan saya optimis bahwa bersama Forkopimda ini kita bisa mengantisipasi berbagai bentuk potensi kerawanan kamtibmas," kata dia.
Sebelumnya, dia menyebut ada lima potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) jelang pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah 2024.
Ia merinci, bahwa potensi gangguan Kamtibmas yang perlu dikoordinasikan selalu oleh penyelenggara pemilu dan Forkopimda ialah kesalahpahaman, aturan yang menimbulkan multiinterpretasi, ketidakmampuan penyelenggara pemilu, keberpihakan aparat dan skenario pengacauan.
Baca juga: Polres Bekasi gelar simulasi sistem pengamanan tahapan Pemilu 2024
Dari kelima potensi konflik pemilu, kata dia, pengalaman pemilu tahun 2019 di Kota Bogor yang terjadi adalah poin pertama yakni kesalahpahaman. Potensi konflik tersebut bisa diatasi dengan berkomunikasi dan koordinasi untuk meluruskan pemahaman antar pengurus partai politik atau calon legislatif dan calon wali kota dan wakil wali kota.
Kepala Polresta Bogor, Komisaris Besar Polisi Bismo T Prakoso, menyampaikan bahwa Operasi Mantap Brata Lodaya untuk pengamanan pemilu akan berlangsung mulai dari Selasa, 12 Oktober 2023 sampai Oktober 2024.
Operasi ini sebagai wujud aparat gabungan siap mengamankan pesta demokrasi. Rangkaian yang harus diamankan mulai dari distribusi logistik, logistik pemilu, kantor KPU, Bawaslu, gudang logistik, sampai ke pengamanan panitia pemilihan kecamatan, PPS, dan titik vital Istana Bogor.
Baca juga: Polres Purwakarta simulasikan sistem pengamanan kota jelang pemilu 2024
Ia juga menyampaikan sejauh ini pun tidak ada titik rawan yang riskan di Kota Bogor sejauh kebersamaan dan kekompakan masyarakat dalam mengawal pesta demokrasi ini. "Insya Allah semuanya aman, berkat dukungan seluruh warga masyarakat Kota Bogor," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023