Bogor (Antara Megapolitan) - Menjelang malam pergantian tahun, pedagang jagung marak bermunculan di sejumlah titik, baik di pasar tradisional, maupun di pinggir jalan Kota Bogor, Jawa Barat.

Menurut Ading (27) pedagang Pasar Jambu Dua, di Bogor, Jumat mengatakan sudah menjadi tradisi jagung selalu dicari pada malam pergantian tahun. Ia memasok sampai 160 kilo gram untuk malam tahun baru.

Menjadi pemadangan unik tersendiri, ketika jagung-jagung membanjiri pasar tradisional. Hampir sebagian pedagang menjual jagung di lapaknya, seperti di Pasar Jambu Dua, dan Pasar Anyar.

Tidak hanya di pasar, di pinggir jalan juga banyak pedagang musiman menjajakan jagung untuk malam tahun baru. Hampir di beberapa ruas jalan tampak pedagang jagung.

"Setiap malam tahun baru pasti banyak yang mencari jagung untuk dibakar merayakan pergantian tahun," katanya.

Jagung-jagung tersebut dipasok dari petani jagung di wilayah Ciampea. Jagung dijual perkarung dari pengepul, satu karung beratnya mencapai 80 kg. Rata-rata pedangan mengambil dua sampai empat karung.

"Biasanya laku banyak, tahun lalu saya habis dua karung," katanya.

Jagung tersebut dijual Rp8.000 per kg. Jagung dijual tanpa dikupas. Untuk jagung kupas dijual Rp10 ribu per kg. Pedagang memanfaatkan momen tahun baru untuk mendapatkan keuntungan dari berjualan jagung dalam dua hari.

Malam tahun baru identik dengan perayaan, tidak hanya jagung yang menjadi incaran, sejumlah pedagang juga menjual arang bakar, tempat pemanggang dan kipas serta tusuk sate.

Harga arang dijual murah yakni Rp10 ribu untuk tiga bungkus. Sedangkan alat pemanggang berkisar Rp25 ribu untuk ukuran besar, dan kipas Rp5.000.

Lina, pedagang telur di Pasar Jambu Dua, memanfaatkan momen tahun baru untuk menjual arang bakar. Sehari ia sudah menjual puluhan bungkus arang siap bakar.

"Lumayan selama dua hari ini banyak yang beli, sehari sudah habis lebih dari 30 bungkus," katanya.


Pewarta: Laily Rahmawati

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016