Jakarta (Antara Megapolitan) - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) berhasil meraih juara umum dalam Sustainability Report Award yang diadakan National Center for Sustainablilty Reporting (NCSR).
"Sustainability Report Award ke-12 ini diikuti oleh 55 perusahaan, 14 diantaranya UKM dan dua peserta dari Bangladesh," kata Direktur Eksekutif NCSR, Ali Darwin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Kegiatan ini merupakan wujud pengakuan dan penghargaan kepada perusahaan yang telah melakukan komunikasi kinerja berkelanjutan perusahaan melalui laporan pembangunan berkelanjutan.
Ali menambahkan bahwa FSA, sebagai regulator, harus meniru bursa dari negara tetangga kita dengan mengeluarkan regulasi yang diperlukan perusahaan publik untuk menerbitkan laporan keberlanjutan.
"Terutama perusahaan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat, seperti pertambangan dan perkebunan, dan lembaga keuangan" tambah Ali.
Dalam konteks lingkungan, laporan keberlanjutan bisa disimak dari kebijakan perusahaan dalam mengatasi dampak lingkungan, upaya konservasi dan efisiensi energi dan mitigasi emisi gas rumah kaca.
Meskipun laporan berkelanjutan masih bersifat sukarela, hingga akhir 2016 ini, sebanyak 120 perusahaan telah menerbitkan laporan keberlanjutannya di Indonesia.
Deputi Pengembangan Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Subandi mengatakan penerbitan laporan keberlanjutan untuk mengidentifikasi 17 Berkelanjutan Tujuan Pembangunan (SDGs) dilaksanakan oleh berbagai perusahaan.
"Pembangunan berkelanjutan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, perlu kontribusi nyata dari dunia bisnis," ujarnya.
Meskipun saat pelaporan keberlanjutan bersifat sukarela, pada akhir 2016, total 120 perusahaan yang menerbitkan laporan keberlanjutan di Indonesia.
Ketua Tim Juri SRA 2016, Sarwono Kusumaatmadja menyampaikan apresiasinya kepada semua peserta dalam kompetisi.Mudah-mudahan lebih banyak perusahaan di Indonesia akan menjadi sadar bahwa pelaporan keberlanjutan sangat penting untuk membangun dan mengembangkan bisnis bersama pemangku kepentingan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Sustainability Report Award ke-12 ini diikuti oleh 55 perusahaan, 14 diantaranya UKM dan dua peserta dari Bangladesh," kata Direktur Eksekutif NCSR, Ali Darwin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Kegiatan ini merupakan wujud pengakuan dan penghargaan kepada perusahaan yang telah melakukan komunikasi kinerja berkelanjutan perusahaan melalui laporan pembangunan berkelanjutan.
Ali menambahkan bahwa FSA, sebagai regulator, harus meniru bursa dari negara tetangga kita dengan mengeluarkan regulasi yang diperlukan perusahaan publik untuk menerbitkan laporan keberlanjutan.
"Terutama perusahaan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat, seperti pertambangan dan perkebunan, dan lembaga keuangan" tambah Ali.
Dalam konteks lingkungan, laporan keberlanjutan bisa disimak dari kebijakan perusahaan dalam mengatasi dampak lingkungan, upaya konservasi dan efisiensi energi dan mitigasi emisi gas rumah kaca.
Meskipun laporan berkelanjutan masih bersifat sukarela, hingga akhir 2016 ini, sebanyak 120 perusahaan telah menerbitkan laporan keberlanjutannya di Indonesia.
Deputi Pengembangan Menteri Perencanaan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Subandi mengatakan penerbitan laporan keberlanjutan untuk mengidentifikasi 17 Berkelanjutan Tujuan Pembangunan (SDGs) dilaksanakan oleh berbagai perusahaan.
"Pembangunan berkelanjutan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, perlu kontribusi nyata dari dunia bisnis," ujarnya.
Meskipun saat pelaporan keberlanjutan bersifat sukarela, pada akhir 2016, total 120 perusahaan yang menerbitkan laporan keberlanjutan di Indonesia.
Ketua Tim Juri SRA 2016, Sarwono Kusumaatmadja menyampaikan apresiasinya kepada semua peserta dalam kompetisi.Mudah-mudahan lebih banyak perusahaan di Indonesia akan menjadi sadar bahwa pelaporan keberlanjutan sangat penting untuk membangun dan mengembangkan bisnis bersama pemangku kepentingan.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016