Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat akan meluncurkan bus pariwisata pada 1 Januari 2017 sebagai salah satu strategi penataan transportasi di wilayah tersebut.
"Bus pariwisatanya baru ada satu, ini sumbangan dari Bank Jabar Banten dalam program CSR nya," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Rabu.
Bima menyebutkan, secara bertahap jumlah bus pariwisata akan ditambah melalui CSR dari perusahaan lainnya yang ada di Kota Bogor.
"Nanti dikoordinasikan dengan DLLAJ untuk penambahannya," katanya.
Ia menjelaskan, bus pariwisata Bogor memiliki konsep mengakomodir warga Bogor dan wisatawan yang datang, mereka tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi untuk berkeliling objek-objek wisata yang ada.
Strategi bus pariwisata diperuntukkan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, diupayakan mengurangi kemacetan,
"Bus ini dapat menampung 40 sampai 60 orang penumpang," katanya.
Ia mengatakan, bus tersebut dapat menggunakan parkir di Pool Damri atau di Botani Square. Rencananya akan dibuatkan parkir khusus di Terminal Baranangsiang.
Tahap selanjutnya, kata Bima, secara bertahap pengelola hotel dan pemukiman diharuskan menyediakan "shelter bus". Sehingga warga mempunyai pilihan lain untuk beraktivitas di luar rumah, tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi.
Tidak hanya itu, lanjutnya, penataan transportasi akan terus berlanjut setelah bus pariwisata hadir, yakni mendorong pergeseran angkot menjadi Transpakuan yang akan beroperasi di pusat kota. Tahun 2017, akan ada penambahan 10 unit bus dari Provinsi Jawa Barat.
"Diharapkan strategi ini bisa membatasi penggunaan kendaraan pribadi agar mengurangi kemacetan," kata Bima.
Politisi PAN tersebut juga mengharapkan, kehadiran bus pariwisata mendongkrak kehadiran wisatawan ke Kota Bogor.
"Kita punya ikon baru Tepas Salapan Lapang Dasakerta, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor, ditambah hadirnya bus pariwisata," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Bus pariwisatanya baru ada satu, ini sumbangan dari Bank Jabar Banten dalam program CSR nya," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Rabu.
Bima menyebutkan, secara bertahap jumlah bus pariwisata akan ditambah melalui CSR dari perusahaan lainnya yang ada di Kota Bogor.
"Nanti dikoordinasikan dengan DLLAJ untuk penambahannya," katanya.
Ia menjelaskan, bus pariwisata Bogor memiliki konsep mengakomodir warga Bogor dan wisatawan yang datang, mereka tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi untuk berkeliling objek-objek wisata yang ada.
Strategi bus pariwisata diperuntukkan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, diupayakan mengurangi kemacetan,
"Bus ini dapat menampung 40 sampai 60 orang penumpang," katanya.
Ia mengatakan, bus tersebut dapat menggunakan parkir di Pool Damri atau di Botani Square. Rencananya akan dibuatkan parkir khusus di Terminal Baranangsiang.
Tahap selanjutnya, kata Bima, secara bertahap pengelola hotel dan pemukiman diharuskan menyediakan "shelter bus". Sehingga warga mempunyai pilihan lain untuk beraktivitas di luar rumah, tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi.
Tidak hanya itu, lanjutnya, penataan transportasi akan terus berlanjut setelah bus pariwisata hadir, yakni mendorong pergeseran angkot menjadi Transpakuan yang akan beroperasi di pusat kota. Tahun 2017, akan ada penambahan 10 unit bus dari Provinsi Jawa Barat.
"Diharapkan strategi ini bisa membatasi penggunaan kendaraan pribadi agar mengurangi kemacetan," kata Bima.
Politisi PAN tersebut juga mengharapkan, kehadiran bus pariwisata mendongkrak kehadiran wisatawan ke Kota Bogor.
"Kita punya ikon baru Tepas Salapan Lapang Dasakerta, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bogor, ditambah hadirnya bus pariwisata," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016