Bogor (Antara Megapolitan) - Sebanyak 484 guru ngaji di Kota Bogor, Jawa Barat, mendapat pembinaan dari pemerintah daerah setempat dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran serta kesejahteraannya, Rabu.

Kasubag Kemasyarakatan, Pemerintah Kota Bogor Arif Rahman Badruddin mengatakan, selama ini guru ngaji kurang mendapatkan perhatian, untuk pertama kalinya pemerintah memberikan dukungan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para guru pengajar Al Quran tersebut.

"Untuk pertama kalinya kegiatan pembinaan ini dilaksanakan, sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada guru ngaji di wilayah," kata Arif.

Menurut Arif, pembinaan diberikan berupa penyampaian materi dari narasumber yang berasal dari sejumlah tokoh MUI Kota Bogor. Materi berupa dasar-dasar dan metode pengajaran Alquran yang baik dan benar.

"Ada interaktif dan diskusi antara narasumber dan peserta pelatihan, dengan harapan menambah pengayaan para guru ngaji dalam mengajar," katanya.

Selain itu, Pemerintah Kota Bogor juga memberikan uang pembinaan bagi guru ngaji dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para pengajar Alquran tersebut.

Ia menjelaskan, uang pembinaan tersebut sebesar Rp900 ribu per orang, diberikan setiap tiga bulan sebesar Rp300 ribu. Total anggaran yang dialokasikan Pemerintah Kota Bogor untuk pembinaan guru ngaji sebesar Rp750 juta.

"Untuk tahap awal ini, dana pembinaan baru kita bisa berikan kepada 484 guru ngaji, rencana tahun depan akan diperluas lagi jumlah penerimanya," kata Arif.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil survei dan pendataan tahun 2016, total jumlah guru ngaji di Kota Bogor tercatat 1.934 orang. Setelah dilakukan verifikasi, dari jumlah tersebut sebagian besar guru ngaji ada yang berprofesi sebagai PNS, pegawai swasta nasional, polisi dan banyak juga yang tidak memiliki pekerjaan, hanya murni mengajar ngaji.

"484 guru ngaji ini adalah mereka yang tidak memiliki profesi lain selain mengajar ngaji, bahkan beberapa ada yang berprofesi sebagai buruh dan petani," kata Arif.

Tahun depan, pihaknya mengupayakan agar 1.934 guru ngaji se Kota Bogor mendapat pembinaan tidak hanya 484 orang saja. Hal ini tergantung pendanaan dari pemerintah.

"Tahun 2017 sudah dianggarkan, dan sudah disetujui sebesar Rp750 juta. Dan kami berupaya seluruh guru ngaji mendapat pembinaan ini," katanya.

Warna Yeti (38) sudah dua tahun mengajar ngaji di komplek perumahannya di Kecamatan Tanah Sareal. Ia berharap pendidikan Alquran dapat menjadi bahan ajaran resmi di bangku sekolah.

"Selama ini `kan anak-anak belajar mengaji untuk mengisi waktu luang, belum menjadi keharusan. Kami berharap pendidikan Alquran jadi mata pelajaran resmi di sekolah-sekolah," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016