Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak kekeringan akibat kemarau panjang tahun ini.

Manajer Pusdalops BPBD OKU Gunalfi di Baturaja, Kabupaten OKU, Jumat menjelaskan bahwa berdasarkan hasil monitoring hari tanpa hujan (HTH) berturut-turut dan prediksi probabilistik curah hujan dasarian (10 hari) hingga dua dasarian ke depan, terdapat indikasi potensi kekeringan meteorologis di beberapa kabupaten/kota di Sumsel yang berstatus waspada hingga awas.

Adapun wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan antara lain Kota Palembang, Kabupaten Lahat, Muara Enim, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan OKU Selatan.

Baca juga: BPBD: 37 dari 40 kecamatan di Bogor terdampak kekeringan
Baca juga: Ada 4.382 keluarga di Bantul terdampak kekeringan akibat kemarau

Kekeringan meteorologis ini biasanya berdampak pada berkurangnya persediaan air bersih untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan permukiman penduduk.

Menyikapi hal tersebut, Gunalfi mengimbau masyarakat agar menghemat pemakaian air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kami meminta masyarakat agar memakai air bersih sesuai kebutuhan dan tidak membuang-buangnya untuk hal yang tidak terlalu penting," katanya.

Terkait ancaman kebakaran hutan dan lahan, ia berpesan kepada para perokok agar memastikan api dari puntung rokok telah padam sebelum dibuang.

Baca juga: Tiga daerah di Sulawesi Selatan berlakukan status tanggap darurat kekeringan

"Karena rata-rata penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) disebabkan karena kelalaian masyarakat yang membuang puntung rokok sembarangan di lahan kering yang mudah terbakar," jelasnya.

Untuk mengantisipasi berbagai dampak musim kemarau panjang, BPBD OKU telah melakukan berbagai upaya seperti menetapkan status siaga darurat kekeringan sehingga adanya pantauan dan analisa berkelanjutan untuk mengambil langkah strategis ke depan.

"Kami terus memantau, terutama dampak langsung terhadap kesulitan akses air bersih selama musim kemarau panjang," ujarnya.

Pewarta: Edo Purmana

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023