Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengagendakan operasi pasar murah di wilayah rawan pangan dengan menyasar warga miskin terdampak kekeringan sekaligus kenaikan harga bahan pokok beras.

"Sebelum melaksanakan operasi pasar murah, kami melakukan pendataan terlebih dahulu titik wilayah yang warga miskinnya mengalami rawan pangan," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Selasa.

Dia menjelaskan pendataan dilakukan untuk mengetahui titik sasaran, termasuk jumlah warga miskin terdampak kenaikan harga komoditas bahan pokok beras ini.

Baca juga: Pemkab Bekasi gelar operasi pasar murah untuk warga terdampak banjir
Baca juga: Dinas Perdagangan Bekasi lakukan operasi pasar antisipasi lonjakan harga

"Sedang dikaji, nanti titik-titiknya di mana, berapa banyaknya. Dan sekarang, baik Dinas Pertanian maupun Dinas Sosial, saya tugaskan untuk mengidentifikasi desa-desa yang rawan pangan akibat kenaikan harga beras," katanya.

Mengacu data Pusdalops BPBD Kabupaten Bekasi hingga Senin (18/9/2023) petang, sedikitnya 21.250 hektare lahan pertanian terdampak kekeringan dan 3.615 hektare di antaranya masuk kategori lahan pertanian terancam.

Sementara itu UPTD Pasar Baru Cikarang mencatat harga beras IR I naik dari Rp13.000 per kilogram menjadi Rp13.500. Kemudian beras IR II naik dari Rp12.000 menjadi Rp12.500 dan beras IR 42 juga mengalami kenaikan harga dari Rp13.500 menjadi Rp14.000.

Baca juga: Pemkot Bekasi tutup rangkaian pasar murah 2022 bertajuk "Oppa Beken" di Bekasi Selatan

Selanjutnya Beras Muncul naik dari Rp11.500 menjadi Rp12.000 dan beras Ramos naik dari Rp13.000 menjadi Rp 14.000 dari sehari sebelumnya.

Pihaknya telah melakukan penanganan kekeringan lahan pertanian melalui sejumlah upaya mulai dari pembangunan tempat penampungan air irigasi, normalisasi sungai terdekat terdampak kekeringan, pintu-pintu air, pompanisasi, hingga pembersihan saluran sekunder dan tersier.

"Kami juga berkoordinasi secara intensif dengan Perum Jasa Tirta II untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian, termasuk penambahan debit air saluran irigasi beberapa hari kemarin," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023