Jakarta (Antara Megapolitan) - Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah Indonesia dan para korban atas terjadinya bencana Gempa Bumi yang menimpa Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi, serta menawarkan bantuan penanganan dan pertolongan kepada para korban bencana Gempa Bumi yang terjadi Rabu, 7 Desember 2016.

"Saya ingin menyampaikan simpati terdalam kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia terkait kerusakan yang disebabkan Gempa Bumi di Aceh. Pemerintah Jepang siap untuk menyediakan bantuan yang diperlukan jika pemerintah Indonesia memintanya," ujar Menlu Kishida dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis pagi.

Selain itu, Menlu Kishida juga menyampaikan harapannya agar masyarakat Indonesia bisa segera bangkit dan pulih dengan cepat bagi warga yang menjadi korban sebagaimana upaya perbaikan area yang rusak bisa dilakukan dengan sesegera mungkin.

Menurut pakar gempa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, gempa bumi berskala 6,5 skala Richter yang mengguncang wilayah Pidie Jaya, Aceh pada Rabu, pukul 05.03 WIB itu disebabkan akibat pergeseran sesar aktif.

"Gempa Pidie Jaya ini disebabkan oleh pergerakan sesar aktif di kawasan tersebut," ujar pakar gempa dari UGM Gayatri Indah Marliyani, di Departemen Teknik Geologi UGM dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, Rabu (7/12). Sebanyak 94 jiwa jadi korban.

Gayatri mengatakan gempa itu berpusat di darat pada koordinat 5,19° LU dan 96,38 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa merupakan dampak dari aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut yang bersifat mendatar dan dekstral (menganan).

Ia menjelaskan sesar aktif yang bergerak di Pidie Jaya ini merupakan cabang dari sesar Sumatera di bagian utara. Sesar ini berorientasi barat laut-tenggara.

Gempa ini terjadi karena pengaruh dari pergerakan sesar yang sudah ada tapi belum terpetakan sebelumnya, katanya menambahkan. (Ant).

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016