Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan sejak Januari hingga September 2016 ada 23.987 warga yang terserang penyakit hipertensi atau darah tinggi.

"Mayoritas warga yang terserang darah tinggi ini merupakan kaum wanita," kata penanggung jawab penyakit tidak menular (PTM) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Asep Taufik di Sukabumi, Rabu.

Adapun rinciannya, sebanyak 10.751 orang berjenis kelamin laki-laki dan 13.236 orang berjenis kelamin wanita. Adapun rata-rata usia yakni 22 hingga 55 tahun. Bahkan, pada tahun ini 96 orang penderita hipertensi meninggal dunia.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah apalagi data tersebut baru hingga Septermber.

Selain itu, jumlah warga yang terserang hipertensi ini berasal dari data puskesmas dan rumah sakit, sehingga ada dugaan masih ada warga lainnya pmenderita penyakit ini yang tidak terdata seperti yang berobat ke dokter umum, klinik maupun pengobatan tradisional.

Menurut dia, dari hasil pendataan ini warga Kabupaten Sukabumi yang lebih mudah terserang hypertensi berasal dari kaum wanita. Ada beberapa faktor penyebabnya seperti aktivitas rumah tangga, ekonomi dan lain-lain.

"Penyakit hipertensi merupakan pembunuh terbesar warga Kabupaten Sukabumi, karena jika dibandingkan dengan penyakit tidak menular lainnya seperti jantung koroner dan stroke warga yang meninggal akibat darah tinggi jumlahnya lebih banyak tiga kali lipat," tambahnya.

Sementara, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Sukabumi Rika Mutiara mengatakan tingginya jumlah penderita hipertensi tidak hanya karena pola hidup yang kurang baik, tetapi juga gaya hidup dan faktor keturunan.

Maka tidak sedikit usia remaja yang sudah terserang penyakit ini yang dibuktikan dengan data pihaknya yakni usia 15-19 tahun terdapat 351 orang dengan rincian dari 131 orang pria dan 220 orang perempuan.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016