Sukabumi (Antara Megapolitan) - Material tebing longsor setinggi 15 meter menutup jalan antardesa di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin.
"Jalan menuju Desa Tamanjaya dan Ciwaru tidak bisa dilalui oleh kendaraan," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus melalui siaran pers.
Informasi yang dihimpun Antara, longsor tebing tersebut terjadi sekitar pukul 08.20 WIB yang dipicu hujan deras. Tidak ada korban jiwa, tetapi aktivitas warga terganggu khususnya yang menuju Desa Ciwaru dan Tamanjaya arah dari Palabuhanratu.
Hingga saat ini, anggota Polri dan TNI, sukarelawan, serta warga masih mencoba membuka akses jalan tersebut dengan alat seadanya. Namun, karena volume material longsor yang besar yakni tanah yang bercampur dengan batang dan akar pohon sehingga sulit disingkirkan dan badan jalan.
Selain itu, kepolisian mengimbau kepada petugas dan warga yang tengah membuka akses jalan tersebut untuk selalu waspada, karena berpotensi terjadi longsor susulan.
"Anggota kami di lokasi terus berkoordinasi dengan intansi terkait lainnya untuk menurunkan alat agar proses evakuasi tanah longsor lebih cepat dan mudah," tambahnya.
Sementara, 500 meter dari lokasi tanah longsor tepatnya di Kampung/Desa/Kecamatan Ciemas sebanyak 50 rumah yang dihuni 64 kepala keluarga atau sekitar 200 jiwa terendam banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Ciemas.
"Musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, korban bencana mengalami kerugian materi karena banyak perlengkapan rumah tangga, pakaian dan barang elektronik yang rusak akibat terendam banjir setinggi kurang lebih satu meter," kata Camat Ciemas Agung Budiman.
Hingga pukul 13.00 WIB banjir sudah mulai surut, tetapi beberapa warga masih memilih mengungsi karena khawatir terjadi banjir susulan, mengingat hujan masih turun hingga sekarang.
"Petugas dari berbagai intansi dan unsur Muspika Ciemas masih melakukan pendataan memberikan bantuan untuk korban bencana banjir ini," tambah Agung.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Jalan menuju Desa Tamanjaya dan Ciwaru tidak bisa dilalui oleh kendaraan," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus melalui siaran pers.
Informasi yang dihimpun Antara, longsor tebing tersebut terjadi sekitar pukul 08.20 WIB yang dipicu hujan deras. Tidak ada korban jiwa, tetapi aktivitas warga terganggu khususnya yang menuju Desa Ciwaru dan Tamanjaya arah dari Palabuhanratu.
Hingga saat ini, anggota Polri dan TNI, sukarelawan, serta warga masih mencoba membuka akses jalan tersebut dengan alat seadanya. Namun, karena volume material longsor yang besar yakni tanah yang bercampur dengan batang dan akar pohon sehingga sulit disingkirkan dan badan jalan.
Selain itu, kepolisian mengimbau kepada petugas dan warga yang tengah membuka akses jalan tersebut untuk selalu waspada, karena berpotensi terjadi longsor susulan.
"Anggota kami di lokasi terus berkoordinasi dengan intansi terkait lainnya untuk menurunkan alat agar proses evakuasi tanah longsor lebih cepat dan mudah," tambahnya.
Sementara, 500 meter dari lokasi tanah longsor tepatnya di Kampung/Desa/Kecamatan Ciemas sebanyak 50 rumah yang dihuni 64 kepala keluarga atau sekitar 200 jiwa terendam banjir yang diakibatkan meluapnya Sungai Ciemas.
"Musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, korban bencana mengalami kerugian materi karena banyak perlengkapan rumah tangga, pakaian dan barang elektronik yang rusak akibat terendam banjir setinggi kurang lebih satu meter," kata Camat Ciemas Agung Budiman.
Hingga pukul 13.00 WIB banjir sudah mulai surut, tetapi beberapa warga masih memilih mengungsi karena khawatir terjadi banjir susulan, mengingat hujan masih turun hingga sekarang.
"Petugas dari berbagai intansi dan unsur Muspika Ciemas masih melakukan pendataan memberikan bantuan untuk korban bencana banjir ini," tambah Agung.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016