Universitas Indonesia (UI) melakukan pengabdian masyarakat dengan pendampingan dan edukasi warga Desa Sukajaya Sumedang Jawa Barat untuk dapat menghasilkan rempah-rempah menjadi produk bernilai jual tinggi di pasaran.
"Tahun lalu, saya tergelitik ketika harga jahe turun sangat murah, yaitu Rp2.000 per kilo," kata pakar tanaman obat UI Prof Dr Apt Berna Elya MSi, di Kampus UI Depok, Senin.
Menurut dia Prof Berna, Desa Sukajaya memiliki potensi yang baik untuk mengelola lahannya secara maksimal sebagai sumber pemasukan bagi warganya.
Tim Pengmas (Pengabdian Masyarakat) Fakultas Farmasi UI 2023 ini melakukan penyuluhan tentang manfaat kesehatan dari rempah-rempah yang ditanam oleh warga.
Baca juga: FHUI beri edukasi tentang hukum terhadap santri di Ponpes Bangka Belitung
Selain itu, tim Pengmas juga melakukan pelatihan untuk mengolah rempah-rempah tersebut menjadi produk olahan bermutu tinggi yang kemudian dapat dijual dengan harga yang baik untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Hibah yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, menghibahkan alat pengering serta penggiling rempah yang diperuntukkan bagi industri kecil rumah tangga.
Alat ini dapat mempermudah warga dalam memproduksi jamu dan permen, yang merupakan hasil luaran Pengmas. Pemberian alat produksi dan pelatihan yang diberikan UI, diharapkan akan meningkatkan nilai jual produk.
Selain itu, mendorong perekonomian masyarakat, serta meningkatkan semangat warga untuk lebih produktif. Partisipan yang mengikuti pelatihan Pengmas adalah Karang Taruna Desa Sukajaya.
Baca juga: Vokasi UI edukasi mahasiswa strategi menaklukkan universe marketing digital
Prof Berna menjelaskan mengenai manfaat kesehatan dari rempah-rempah yang digunakan dalam pembuatan produk olahan, baik manfaat yang telah terbukti secara empiris maupun secara ilmiah.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi dan praktik langsung pembuatan produk olahan yang dibawakan oleh Apt Roshamur Cahyan Forestrania PhD, pengajar S2 Herbal Fakultas Farmasi UI.
Anggota Karang Taruna yang hadir sangat antusias mendengarkan ilmu yang diberikan serta aktif bertanya seputar materi edukasi dan pelatihan.
Sementara itu Kepala Desa Sukajaya Sukana menyambut baik program yang diinisiasi UI itu.
"Produk yang dihasilkan dari Pengmas ini adalah Jamu Wedang Uwuh yang siap seduh dan Permen Kunyit Asam bermerek Opicena (Original Spices from Indonesia). Kedua produk tersebut dibuat dari rempah-rempah yang dibudidayakan di Desa Sukajaya," kata Sukana.
Baca juga: FKM UI siapkan pusat pusat edukasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Mayoritas penduduk Desa Sukajaya memiliki mata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Sektor pertanian di desa itu didukung oleh lahan pertanian yang subur dan luas, namun sayangnya lahan tersebut belum dimanfaatkan dan dikelola secara maksimal.
"Kami sangat senang dengan adanya Pengmas dari FF UI karena dapat memberikan ilmu dan manfaat secara langsung bagi kami. Produk yang diedukasi nantinya bisa kami manfaatkan lebih lanjut untuk meningkatkan ekonomi," kata Sukana.
Adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan tidak hanya menjadi sumber penghasilan baru bagi warga Desa Sukajaya, namun juga meningkatkan komoditi rempah yang ada, serta meningkatkan kemampuan pemasaran bagi seluruh warga desa.
Selain itu katanya, dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat merasakan peran serta Universitas Indonesia dalam pembangunan Desa Sukajaya, Sumedang, Jabar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Tahun lalu, saya tergelitik ketika harga jahe turun sangat murah, yaitu Rp2.000 per kilo," kata pakar tanaman obat UI Prof Dr Apt Berna Elya MSi, di Kampus UI Depok, Senin.
Menurut dia Prof Berna, Desa Sukajaya memiliki potensi yang baik untuk mengelola lahannya secara maksimal sebagai sumber pemasukan bagi warganya.
Tim Pengmas (Pengabdian Masyarakat) Fakultas Farmasi UI 2023 ini melakukan penyuluhan tentang manfaat kesehatan dari rempah-rempah yang ditanam oleh warga.
Baca juga: FHUI beri edukasi tentang hukum terhadap santri di Ponpes Bangka Belitung
Selain itu, tim Pengmas juga melakukan pelatihan untuk mengolah rempah-rempah tersebut menjadi produk olahan bermutu tinggi yang kemudian dapat dijual dengan harga yang baik untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Hibah yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, menghibahkan alat pengering serta penggiling rempah yang diperuntukkan bagi industri kecil rumah tangga.
Alat ini dapat mempermudah warga dalam memproduksi jamu dan permen, yang merupakan hasil luaran Pengmas. Pemberian alat produksi dan pelatihan yang diberikan UI, diharapkan akan meningkatkan nilai jual produk.
Selain itu, mendorong perekonomian masyarakat, serta meningkatkan semangat warga untuk lebih produktif. Partisipan yang mengikuti pelatihan Pengmas adalah Karang Taruna Desa Sukajaya.
Baca juga: Vokasi UI edukasi mahasiswa strategi menaklukkan universe marketing digital
Prof Berna menjelaskan mengenai manfaat kesehatan dari rempah-rempah yang digunakan dalam pembuatan produk olahan, baik manfaat yang telah terbukti secara empiris maupun secara ilmiah.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi dan praktik langsung pembuatan produk olahan yang dibawakan oleh Apt Roshamur Cahyan Forestrania PhD, pengajar S2 Herbal Fakultas Farmasi UI.
Anggota Karang Taruna yang hadir sangat antusias mendengarkan ilmu yang diberikan serta aktif bertanya seputar materi edukasi dan pelatihan.
Sementara itu Kepala Desa Sukajaya Sukana menyambut baik program yang diinisiasi UI itu.
"Produk yang dihasilkan dari Pengmas ini adalah Jamu Wedang Uwuh yang siap seduh dan Permen Kunyit Asam bermerek Opicena (Original Spices from Indonesia). Kedua produk tersebut dibuat dari rempah-rempah yang dibudidayakan di Desa Sukajaya," kata Sukana.
Baca juga: FKM UI siapkan pusat pusat edukasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Mayoritas penduduk Desa Sukajaya memiliki mata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Sektor pertanian di desa itu didukung oleh lahan pertanian yang subur dan luas, namun sayangnya lahan tersebut belum dimanfaatkan dan dikelola secara maksimal.
"Kami sangat senang dengan adanya Pengmas dari FF UI karena dapat memberikan ilmu dan manfaat secara langsung bagi kami. Produk yang diedukasi nantinya bisa kami manfaatkan lebih lanjut untuk meningkatkan ekonomi," kata Sukana.
Adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan tidak hanya menjadi sumber penghasilan baru bagi warga Desa Sukajaya, namun juga meningkatkan komoditi rempah yang ada, serta meningkatkan kemampuan pemasaran bagi seluruh warga desa.
Selain itu katanya, dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat merasakan peran serta Universitas Indonesia dalam pembangunan Desa Sukajaya, Sumedang, Jabar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023