Bogor (Antara Megapolitan) - Kota Bogor, Jawa Barat akan menggelar Karnaval Buah Indonesia pada 20 Desember 2016, merupakan agenda tahunan yang dulu dikenal dengan Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN).

"Diharapkan dengan kegiatan ini dapat menarik banyak orang yang berkunjung ke Kota Bogor," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat di Bogor, Senin.

Dia mengatakan, karnaval awalnya diagendakan 17 November bersamaan dengan rangkai Fruit Indonesia 2016 yang dilangsungkan di Jakarta.

Panitia sepakat untuk menunda karnaval agar penyelenggaraannya dapat dilaksanakan setelah pembangunan trotoar di sekeliling Kebun Raya dan Istana Bogor rampung dikerjakan.

"Karena rute karnaval ini menggeliling Kebun Raya, agar lebih lancar setelah pembangunan trotoar selesai baru bisa digelar," katanya.

Menurut Ade, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kekacauan saat acara berlangsung, panitia penyelenggara dan Polresta Bogor Kota beserta tim diminta mengawasi kegiatan sehingga tercipta kenyamanan bagi masyarakat.

Fruit Indonesia 2016 merupakan festival ke-4 yang digelar IPB bekerjasama dengan Kementerian Pertanian sejak 2013. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, tahun ini kegiatan yang dulu dikenal dengan nama Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) lebih fokus untuk memperkenalkan buah-buah nusantara.

"Berbagai program bertaraf nasional dan internasional digelar dalam festival ini," kata Ketua Pelaksana Meika Syahbana Rusli.

Lebih lanjut dijelaskan perwakilan IPB Jericho, akan ada dua kegiatan utama pada acara karnaval buah Indonesia yakni berupa pawai dan lomba yang diikuti oleh 10 ribu peserta.

"Lomba yang digelar yakni lomba mobil hias, lomba kostum karnaval, dan lomba marching band," katanya.

Jericho menambahkan, fokus panitia tahun ini adalah menyelenggarakan festival buah nusantara yang sudah dilaksanakan di Parkir Timur Senayan.

Festival Buah dan Bunga Nusantara atau Fruit Indonesia 2016 kembali dibuka oleh Presiden Joko Widodo, merupakan kegiatan promosi tahunan dari Revolusi Oranye di Indonesia, diinisiasi oleh IPB.

Pada periode antara 2013-2015, Fruit Indonesia telah dilaksanakan selama tiga kali dan melibatkan lebih dari 10 ribu pemangku kepentingan buah dan bunga nusantara, dari berbagai institusi dan lapisan masyarakat.

Pada acara pembukaan Fruit Indonesia ke-3 tahun 2015, Presiden Joko Widodo menyampaikan dukungan pemerintah terhadap gerakan Revolusi Oranye, menjadikan kegiatan buah nusantara sebagai salah satu andalan komoditas ekspor utama, dan menegaskan setiap PTPN untuk mengembangkan minimal 10 ribu hektare perkebunan buah nusantara.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016