Mamuju (Antara Megapolitan) - Tanaman kemiri yang ada di Kecamatan Tammerodo Sendana Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat terancam punah karena pohon kemiri ditebang masyarakat untuk dijual batang pohonnya.

"Masyarakat akhir-akhir ini gemar meneban pohon kemiri untuk dijadikan kayu yang dijual," kata Hermadi salah seorang warga Kecamatan Tammerodo Sendana Kabupaten Majene, Rabu.

Ia mengatakan, dibandingkan menjual kemiri yang harganya rendah, masyarakat memilih menebang pohon kemiri untuk kayunya dijual karena nilainya tinggi.

"Kalau satu pohon kemiri ditebang maka akan dapat menghasilkan satu kubik kayu yang harganya mencapai Rp1,5 juta, makanya masyarakat memilih menjual pohonnya dari buahnya," katanya.

Menurut dia, pohon kemiri yang dijual masyarakat umumnya dibawa untuk dijual ke Kota Mamuju dijadikan bahan membuat papan "Mal" yang digunakan membuat bangunan gedung atau bangunan.

"Karena kayu dari pohon kemiri murah dan kayunya tidak tahan maka kayunya cukup dijadikan papan Mal, yang banyak diminta para pengusaha pembuat gedung dan bangunan," katanya.

Ia mengatakan, produksi komoditi kemiri di Majene yang dijual dipasaran akan menurun karena penjualan kayu kemiri tersebut, sehingga perlu diantisipasi pemerintah.

"Kalau pemerintah menginginkan komoditi kemiri yang menjadi bahan rempah rempah terus ada, maka kebiasaan masyarakat menjual kayu pohon kemiri harus dirubah dengan melakukan sosialisasi," katanya. (Ant).

Pewarta: M Faisal Hanapi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016